Minggu, 14 September 2014

Sejarah Nabi - 2 - Lahirnya Ismail

Setelah menikah dengan nabi Ibrahim, Hajar hamil. Dan tidak lama kemudian, Sarah juga hamil, Subhanallah..
Namun Hajar melahirkan lebih dahulu, yaitu bayi Ismail (yang kelak menjadi nabi Ismail as)
Sarah yang masih dalam kondisi hamil, tidak bisa menahan cemburu melihat kebahagiaan Nabi Ibrahim bersama Hajar dan bayi Ismail. Maka berkatalah Sarah,
“Wahai suamiku tercinta, sebetulnya aku cemburu. Kalau memang kau sangat mencintaiku, aku minta, silakan pindahkan(hijrahkan) Hajar dan Ismail dari Palestina.”
Akhirnya, walaupun dengan berat hati, namun tetap yakin bahwa ini merupakan perintah Allah SWT, maka berangkatlah Ibrahim bersama Hajar dan Ismail, pergi meninggalkan Palestina. Sampailah mereka di suatu tempat, yaitu yang sekarang kita kenal sebagai kota Mekkah.
Pada waktu itu Mekkah hanya padang pasir kosong, tak ada orang, tak ada pepohonan, tak ada tumbuhan, tak ada apa-apa sama sekali. Tanpa kata perpisahan, Nabi Ibrahim beranjak pergi meninggalkan Hajar dan bayi Ismail.
Hajar panik dan langsung memegang lengan baju Nabi Ibrahim.
“Apakah kau tega meninggalkan kami di sini sendirian?”
Nabi Ibrahim tidak menjawab sepatah katapun, hanya melihat dengan penuh kesedihan.
Hajar bertanya kembali, “Apakah kau tega meninggalkan kami di tempat seperti ini, tidak ada tumbuhan, tidak ada pohon?”
Nabi Ibrahim tetap tidak menjawab.
Akhirnya Hajar mengubah pertanyaannya,
“Wahai nabi Ibrahim, apakah ini adalah perintah Allah?”
Nabi Ibrahim menjawab, “Iya. Ini adalah perintah Allah.”
Seakan tersentak, Hajar melepaskan pegangannya pada Nabi Ibrahim. Hajar seolah-olah baru tersadarkan bahwa dia tidak mau menjadi penghalang perintah Allah.
Maka dengan kalimat yang agung yang harus dicatat oleh setiap wanita, Hajar mengatakan,
“Kalau memang ini perintah Allah, pasti Allah tidak akan meninggalkan (mengabaikan) kami”
Subhanallah.. perempuan tegar bunda Hajar ini.
Sebelum pergi, Nabi Ibrahim mengangkat kedua tangannya dan berdoa,
“Ya Allah.. Hari ini aku tinggalkan keturunanku, buah hatiku, di tempat yang tidak ada tumbuhan, di tempat yang tidak ada manusia, di tempat yang sangat sepi. Tapi semuanya aku serahkan kepada-Mu. Dan jadikanlah tempat ini menjadi tempat untuk peribadatan orang-orang untuk menyembah-Mu, mengagungkan-Mu.”
Doa ini diabadikan dalam Al Qur’an Surat Ibrahim 14:37
Lalu Nabi Ibrahim kembali ke Palestina, meninggalkan Hajar dan bayi Ismail di dataran kosong nan sepi yang merupakan cikal bakal kota Mekkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar