Al-Imam
Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i di kitabnya
An-Ni’matul Kubraa ‘Alal ‘Aalam hal. 61 telah menyebutkan ;
Bahwa
sesungguhnya pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan
Rabi’ul Awwal), saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad sudah
semakin dekat, Allah SWT semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya
kepada Sayyidah Aminah, mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12
Bulan Rabi’ul Awwal malam kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW;
Pada malam tanggal 1
Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa
kepada Sayyidah Aminah, sehingga Beliau merasakan ketenangan dan
kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam tanggal 2
datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya akan
mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah SWT.
Pada malam tanggal 3
datang seruan memanggil kepadanya…”Wahai Aminah, sudah dekat saatnya
Engkau akan melahirkan Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW yang
senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT”.
Pada malam tanggal 4 Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.
Pada malam tanggal 5 Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyullah Ibrahim AS Khalilullah.
Pada malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah SAW memenuhi segala penjuru alam semesta.
Pada malam tanggal 7
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan
mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan
kedamaiannya semakin memuncak.
Pada malam tanggal 8
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut
sangat jelas mengumandangkan….”Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam
semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi Agung Kekasih Allah SWT
Pencipta alam semesta..”
Pada malam tanggal 9
Allah SWT semakin mengucurkan limpahan Belas Kasih Sayangnya kepada
Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah atau
sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam tanggal 10 Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW .
Pada malam tanggal 11 Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.
Maka, pada malam 12
Bulan Rabi’ul Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung
sedikitpun, saat itu Sayyid Abdul Muthalib sedang bermunajat kepada
Allah SWT di sekitar Ka’bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah,
tanpa ada seorangpun yang menemaninya, tiba-tiba Beliau Sayyidah Aminah
melihat tiang rumahnya terbelah, dan perlahanan-lahan muncul empat
wanita yang sangat anggun nan cantik jelita dan diliputi cahaya yang
memancar berkemilauan serta semerbak harum wewangian memenuhi seluruh
ruangan. Tiba-tiba wanita pertama datang dan berkata kepada Sayyidah
Aminah;
………”Sungguh,
berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang
mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi
engkau akan melahirkan Nabi Agung junjungan alam semesta Baginda Nabi
Muhammad SAW. Kenalilah olehmu sesungguhnya aku ini adalah Hawwa’ Ibunda
seluruh umat manusia. Aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu….
Kemudian
Ibu Hawwa’ duduk di samping kanan Sayyidah Aminah. Dan mendekat lagi
wanita yang kedua kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar
gembira kepadanya;
………”Sungguh,
berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang
mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi
engkau akan melahirkan Baginda Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi Agung
yang dianugerahi Allah SWT kesucian yang sempurna pada diri dan
kepribadiannya. Nabi Agung yang ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya
para Nabi dan para kekasihnya Allah SWT. Nabi Agung yang cahayanya
meliputi seluruh alam. Dan ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya
aku ini adalah Sarah istri Nabiyyullah Ibrahim As, aku diperintahkan
Allah SWT untuk menemanimu.”
Kemudian
Sayyidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayyidah Aminah. Maka, wanita
ketigapun kemudian mendekat dan menyampaikan berita gembira kepadanya;
………”Sungguh,
berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang
mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi
engkau akan melahirkan Nabi Agung Baginda Nabi Muhammad SAW Kekasih
Allah SWT yang paling agung, dan insan sempurna yang paling utama
mendapati pujian dari Allah SWT dan dari seluruh makhuk-Nya. Perlu
engkau ketahui sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim yang
diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu”.
Kemudian
sayyidah Asiyah binti Muzahim tersebut duduk di belakang Sayyidah
Aminah. Sejenak Sayyidah Aminah semakin kagum, karena wanita yang ke
empat adalah lebih anggun berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa.
Kemudian mendekat kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar
gembira;
………”Sungguh,
berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang
mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi
engkau akan melahirkan Nabi Agung Baginda Nabi Muhammad SAW yang
dianugerahi Allah SWT berbagai macam mukjizat yang sangat agung dan
sangat luar biasa, Beliaulah junjungan seluruh penghuni langit dan bumi,
hanya untuk Beliau semata segala bentuk Sholawat (Rahmat Ta’dhim) Allah
SWT dan Salam Sejahtera-Nya yang sempurna. Ketahuilah olehmu wahai
Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam Ibunda Nabiyyullah Isa AS. Kami
semua ditugaskan Allah SWT untuk menemanimu demi menyambut kehadiran
Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Kemudian
Sayyidah Maryam Ibunda Nabiyyullah Isa AS duduk mendekatkan diri di
depan Sayyidah Aminah. Maka, keempat wanita suci mulia nan agung di sisi
Allah SWT tersebut kemudian merapat dan mengelilingi diri Ibunda
Rasulullah Muhammad SAW Sayyidah Aminah Binti Wahab, sehingga Ibunda
Rasulullah SAW semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan dalam
jiwanya. Kebahagiaan dan keindahan yang dialami oleh Ibunda Rasulullah
SAW saat itu, tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Dan peristiwa
demi peristiwa yang sangat agung, semakin Allah SWT limpahkan demi
penghormatan besar kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Keajaiban
berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok
manusia bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangan
Sayyidah Aminah dan mereka memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Allah
SWT dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda.
Detik
berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan
terlihat oleh Beliau berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang
sangat indah berkilauan yang saling berterbangan di langit ke segenap
penjuru angkasa yang sangat cerah dipenuhi cahaya.
Maka,
detik berikutnya adalah Allah SWT perintahkan kepada Malaikat Ridlwan
penjaga sorga agar mengomando semua bidadari sorga supaya berdandan rapi
cantik jelita dan memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutera
dengan bermahkotakan emas, intan permata yang gemerlapan dan menebarkan
wewangian sorga yang harum semerbak ke segala arah demi menyambut
kedatangan Baginda Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya,
Allah SWT limpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibril AS untuk
mengemban tugas agung dalam momen yang paling agung dan bersejarah bagi
seluruh makhluk Allah SWT, Firman Allah SWT kepadanya;
يا
جبريل صف راح الأرواح في أقداح الشراب يا جبربل انشر سجادات القرب والوصال
لصاحب النور والرفعة والإتصال يا جبريل مر مالكا أن يغلق أبواب النيران يا
جبريل قل لرضوان أن يفتح أبواب الجنان يا جبريل البس حلة الرضوان يا جبريل
اهبط إلى الأرض بالملائكة الصافين والمقربين والكروبيين والحافين يا جبريل
ناد في السموات والأرض في طولها والعرض قد آن أوان اجتماع المحب بالمحبوب
والطالب بالمطلوب
Yang artinya kurang lebih;
“Hai
Jibril, serukanlah kepada seluruh arwah suci para Nabi, para Rasul dan
para Wali agar berkumpul berbaris rapi menyambut kedatangan Nabi Agung
Muhammad SAW. Hai Jibril, bentangkanlah hamparan kemuliaan dan keagungan
derajat Al-Qurb dan Al-Wishal kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang
memiliki Nur dan Maqam luhur di Sisi-Ku. Hai Jibril, perintahkanlah
kepada Malik agar menutup semua pintu neraka. Hai Jibril, perintahkanlah
kepada Ridlwan agar membuka seluruh pintu sorga. Hai Jibril, pakailah
olehmu Hullah Ar-Ridlwan (pakaian khusus yang diliputi Keridloan-Ku)
demi menyambut Kekasih-Ku Nabi Agung Muhammad SAW. Hai Jibril, turunlah
ke bumi dengan membawa seluruh pasukan malaikat, para Malaikat
Muqarrabin, para Malaikat Karubiyyin, para Malaikat yang selalu
mengelilingi ‘Arasy, suruh mereka semua turun ke bumi dan berbaris rapi
demi memuliakan dan mengagungkan kedatangan Kekasih-Ku Nabi Agung
Muhammad SAW. Hai Jibril, kumandangkanlah seruan di seluruh penjuru
langit hingga lapis ke tujuh dan di segenap penjuru bumi hingga lapisan
paling dalam, beritakan kepada seluruh makhluk-Ku bahwa sesungguhnya
…Sekarang telah tiba saatnya kedatangan Nabi akhir zaman, Nabi Agung
kekasih Allah SWT, Baginda Nabi Muhammad SAW ………….
Kemudian
seketika itu pula Malaikat Jibril AS secepat kilat langsung
melaksanakan seluruh mandat khusus dan agung dari Allah SWT tersebut.
Serentak Beliau bawa seluruh pasukan malaikat turun ke bumi hingga
memenuhi seluruh gunung-gunung Makkah dan berbaris rapi meliputi seluruh
tanah suci Makkah. Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih
berkilauan memenuhi angkasa. Dan saat itu pula seluruh hewan-hewan yang
ada di segenap penjuru di bumi, di lautan dan di angkasa bersuka cita
demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad SAW.
Ibunda
Rasulullah SAW Sayyidah Aminah berkata; Saat itu pula, dengan ijin Allah
SWT, bisa terlihat jelas olehku gedung-gedung yang ada di Syiria dan
Palestina. Aku juga melihat tiga pilar bendera yang dibawa oleh para
malaikat. Yang satu ditancapkan di jagad timur, yang satu ditancapkan di
jagad barat dan yang satunya lagi di atas Ka’bah Baitullah. Dalam
keadaan yang dipenuhi oleh misteri segala keajaiban yang sedemikian
rupa, seketika pula datang serombongan burung-burung bercahaya yang
indah memenuhi ruanganku, datang silih berganti. Paruh dan sayapnya
adalah berupa mutiara zamrud dan yaqut yang indah sekali. Burung-burung
tersebut menebarkan berbagai macam mutiara dan permata yang beraneka
ragam indahnya di ruanganku. Setelah itu mereka serentak memanjatkan
puja puji dan tasbih kepada Allah SWT. Dan aku lihat pula para malaikat
datang bergerombolan dan silih berganti sambil membawa mabkharah (tempat
dupa) berupa emas merah dan emas putih yang berisikan dupa-dupa
wewangian sorga yang semerbak harum baunya memenuhi seluruh jagad raya,
sambil bergemuruh suara mereka mengucapkan sholawat dan salam kepada
Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW. Seketika itu pula aku lihat bulan
terbelah di atasku laksana qubah, dan bintang-bintang gemerlapan
berjajar rapi di atas kepalaku laksana mata rantai emas intan permata.
Dan tiba-tiba telah ada di sisiku secangkir minuman putih bening
melebihi susu. Seketika aku meminumnya, dan terasa nikmat sekali,
kelezatan manisnya melebihi gula dan madu, dan kesejukkannya melebihi
salju (es). Maka seketika lepaslah segala dahagaku. Sangat terasa
nikmat, segar dan lezat sekali yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Seketika cahaya yang luar biasa meliputi diriku. Kemudian, datanglah
burung putih berkilauan cahaya mendekati dan mengusapkan sayapnya pada
diriku. Saat itulah tanda-tanda kelahiran mulai aku rasakan dan aku
bersandar pada para wanita yang ada di sekelilingku. Seketika lahirlah
Nabi Agung akhir zaman, Kekasih Allah SWT yang sempurna, Rasulullah
Muhammad SAW, dan saya tidak melihat kecuali hanya sinar cahaya yang
sangat agung. Tidak lama kemudian, aku melihat putraku (Rasulullah
Muhammad SAW) telah berada di sampingku terselimuti dengan sutera putih
di atas hamparan sutera hijau dalam keadaan sujud mengiba ke hadirat
Allah SWT dengan mengangkat jari telunjuknya. Dan saya mendengar Beliau
Rasulullah SAW mengucapkan ;
ألله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا
……….”Allah
Maha Besar dengan segala Keagungan-Nya, Segala Puji bagi Allah atas
segala anugerah-Nya, Maha Suci Allah kekal abadi selama-lamanya………”
Pada
saat itulah semakin memuncak kegembiraan seluruh penghuni alam semesta.
Para Malaikat, Para Nabi, Para Wali, Para bidadari sorga, seluruh
makhluk-makhluk Allah SWT yang ada di daratan, di lautan di angkasa dan
bahkan bumi, laut, udara, bintang-bintang, bulan, matahari, langit,
kursiy dan Arasy, seluruhnya benar-benar meluapkan kegembiraan dan
memuncakkan Sholawat Ta’dhim kepada Kekasih Allah SWT, Nabi Akhir Zaman,
Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan bahkan Ka’bah Baitullah ikut
bergetar selama 3 hari berturut-turut karena bahagia dan bangga
menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Maulid Ad-diba’iy Lil Imam Abdur Rahman Ad-Diba’iy hal 192 dan 193 ;
فاهتز العرش طربا واستبشارا وازداد الكرسي هيبة ووقارا وامتلأت السموات أنوارا وضجت الملائكة تهليلا وتمجيدا واستغفارا
Yang artinya kurang lebih;
“Sesungguhnya
(pada saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW), ‘Arasy seketika gentar
hebat luar biasa meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya, dan Kursiy
juga semakin tambah kewibawaan dan keagungannya, dan seluruh langit
dipenuhi cahaya yang bersinar terang dan para malaikat seluruhnya
serentak bergemuruh memanjatkan tahlil, tamjid dan istighfar kepada
Allah SWT dengan mengucapkan;
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر أستغفر الله
Yang artinya kurang lebih;
“Maha
Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan kecuali Allah,
Allah Maha Besar, saya beristighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT..”
Sesungguhnya
dengan keagungan Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW di sisi Allah
SWT, maka Allah SWT telah memerintahkan kepada para malaikat-Nya yang
agung yakni Malaikat Jibril, Malaikat Muqarrabin, Malaikat Karubiyyin,
Malaikat yang selalu mengelilingi Arasy dan lainnya agar serentak
berdiri pada saat detik-detik kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW dengan
memanjatkan Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan Istighfar kepada Allah
SWT.
Semua
fenomena keajaiban-keajaiban agung yang terjadi pada saat detik-detik
kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW yang diwujudkan oleh Allah SWT,
semata-mata hanya menunjukkan kepada semua makhluk-makhluknya Allah SWT
bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling dicintai-Nya,
makhluk yang paling agung dan mulia derajatnya di sisi-Nya.
Dan
riwayat-riwayat semua yang tersebutkan di atas, bukan sekedar cerita
belaka, namun telah kami nukil data-datanya dari kitab-kitab para ulama
ahlussunnah waljama’ah yang sangat akurat dan otentik. Diantaranya
adalah Kitab Al-Hawi Lil Fatawi yang dikarang oleh Al-Imam Asy-Syaikh
Jalaluddin Abdur Rahman As-Suyuthi yang telah mengarang tidak kurang
dari 600 kitab yang dijadikan marja’ (pedoman) bagi para ulama
ahlussunnah waljama’ah dalam penetapan hukum-hukum syariat Islam. Bahkan
para ulama ahlussunnah waljama’ah telah sepakat menjuluki Beliau dengan
gelar ‘Jalaaluddiin’ yakni sebagai pilar keagungan agama Islam.
Bukan
hanya dari kitab Beliau saja kami menukil, namun juga dari kitab-kitab
para ulama ahlussunnah waljama’ah lainnya yang juga telah disepakati dan
dijadikan sebagai sumber pedoman oleh para ulama. Diantaranya adalah
Kitab Dalailun Nubuwwah Lil Imam Al-Baihaqi, Kitab Dalailun Nubuwwah Lil
Imam Abu Na’im Al-Ashfahaniy, Kitab An-Ni’matul Kubra ‘Alal ‘Aalam Lil
Imam Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar Al-Haitami, Kitab Sabiilul Iddikar Lil
Imam Quthbul Ghouts Wad-Da’wah Wal-Irsyad Al-Habib Abdullah bin ‘Alawi
Al-Haddad, Kitab Al-Ghurar Lil Imam Al-Habib Muhammad bin Ali bin Alawiy
Khird Ba Alawiy Al-Husainiy, Kitab Asy-Syifa’ Lil Imam Al-Qadli ‘Iyadl
Abul Faidl Al-Yahshabiy, Kitab As-Siirah An-Nabawiyyah Lil Imam
As-Sayyid Asy-Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy, Kitab
Hujjatullah ‘Alal ‘Aalamin Lis Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhaniy…dan
kitab-kitab lainya yang mu’tamad dan mu’tabar (diakui dan dijadikan
pedoman oleh para ulama).
Sumber: Kitab Nurul Musthofa Jilid 1, Habib Murtadho bin Abdullah bin Ahmad Al-Kaff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar