Jumat, 25 Agustus 2017

Sekelumit Panduan Ibadah Qurban

Sunnah muakkadah berqurban bagi orang muslim merdeka yang mampu. Seandainya dalam satu keluarga ada seorang yang berqurban maka gugur bagi yang lain kesunnahannya.


Ibadah Qurban lebih utama daripada ibadah sedekah karena ada perselisihan ulama tentang hukum wajib berqurban.

Dasar ibadah Qurban :

Allah Swt berfirman :

فصل لربك وانحر


( Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah )

Dan ayat :

والبدن جعلناها لكم من شعائر الله


( Dan telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah )

Nabi Saw bersabda :

ما عمل ابن آدم يوم النحر من عمل أحب إلى الله تعالى من إراقه الدم، وإنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها، وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الارض، فطيبوا بها نفسا


“ Tidak ada amal ibadah yang lebih dicintai Allah di hari Nahr daripada menumpahkan darah (Qurban). Dan kelak di hari kiamat akan datang beserta tanduk dan kuku-kukunya dan sesungguhnya darahnya di sisi Allah memiliki kedudukan sebelum jatuh di bumi. Maka ikhlaskanlah diri kalian “

Dalam Hadits lain Nabi Saw bersabda :

عظموا ضحاياكم، فإنها على الصراط مطاياكم


“ Besarkanlah hewan-hewan qurban kalian, karena sesungguhnya hewan itu akan menjadi tumpangan kalian di shirath “

Ketentuan Hewan Qurban :

Hewan qurban hanya boleh dari kalangan Bahiimatul Al An’aam (hewan ternak tertentu) yaitu onta, sapi atau kambing dan tidak boleh selain itu.

a. Kambing domba atau jawa
Tidak ada khilaf di kalangan ulama, bahwa seekor kambing hanya cukup untuk satu orang.

b. Unta atau sapi

Menurut jumhur ulama, diperbolehkan 7 orang berserikat pada seekor unta atau sapi. Dalilnya adalah hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

نَحَرْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحُدَيْبِيَّةِ الْبَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ


“Kami pernah menyembelih bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu Hudaibiyyah seekor unta untuk 7 orang dan seekor sapi untuk 7 orang.” (HR. Muslim)

Umur Hewan Qurban

No. Hewan Umur minimal
1. Onta 5 tahun
2. Sapi 2 tahun
3. Kambing jawa 1 tahun
4. Domba/ kambing gembel 6 bulan
(domba Jadza’ah)

Cacat yang menyebabkan tidak sah untuk berqurban, ada 4 :

• Buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya: Jika butanya belum jelas – orang yang melihatnya menilai belum buta – meskipun pada hakekatnya kambing tersebut satu matanya tidak berfungsi maka boleh diqurbankan. Demikian pula hewan yang rabun senja. ulama’ madzhab syafi’iyah menegaskan hewan yang rabun boleh digunakan untuk qurban karena bukan termasuk hewan yang buta sebelah matanya.

• Sakit dan tampak sekali sakitnya.

• Pincang dan tampak jelas pincangnya: Artinya pincang dan tidak bisa berjalan normal. Akan tetapi jika baru kelihatan pincang namun bisa berjalan dengan baik maka boleh dijadikan hewan qurban.

• Sangat tua sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.


Waktu Berqurban :

Di mulai sejak selesainya sholat ‘idhul Adha hingga akhir hari Tasyrik.

Seandainya menyembelih hewan kurban sebelum selesai sholat ‘id atau setelah akhir hari tasyrik, maka tidak di namakan qurban. Seandainya ia tidak menyembelih hewan kurban yang wajib hingga keluar hari tasyrik, maka wajib menyembelihnya dan jatuhnya menjadi qodho.

Qurban wajib dan Sunnah :

- Hewan kurban yang wajib yaitu hewan kurban yang di nadzari atau ditentukan, haram dimakan dagingnya bagi yang menyembelihnya dan wajib menyedekahkan semuanya kepada faqir / miskin.

- Hewan kurban sunnah wajib mensedekahkan dagingnya namun boleh bagi orang yang menyembelihnya untuk memakan sedikit dari daging tersebut asal tidak melebihi sepertiganya.

Niat berqurban :

Disyaratkan berniat ketika menyembelih atau menentukan hewan yang ingin dijadikan kurban.

Misalnya : “ Saya niat kurban sunnah “. Jika ia mengatakan dalam hatinya : “ Saya berniat kurban “ saja, maka jatuhnya adalah wajib dan haram ia memakan dagingnya.

Peringatan :

● Dalam kitab I’aanah dan Hasyiah Bujairami disebutkan : 

وحينئذٍ فما يقع في ألسنة العوام كثيراً من شرائهم ما يريدون التضحية به من أوائل السنة، وكل من سألهم عنها يقولون له: تلك أضيحة مع جهلهم بما يترتب على ذلك من الأحكام تصير به أضحية واجبة يمتنع عليه أكله منها، ولا يقبل قوله: أردت أني أتطوع بها خلافاً لبعض المتأخرين


“ Jika demikian apa yang terjadi pada ucapan kebanyakan orang awam ketika membeli hewan kurban di awal-awal tahun adalah yang dimaksud kurban tersebut. Dan setiap orang yang menanyakan mereka tentang hewan itu, maka mereka menjawabnya ; “ itu adalah hewan untuk kurban “ karena ketidaktahuan mereka atas hukum akibat ucapan tersebut yang demikian itu menjadi kurban wajib yang ia dilarang memakan sebagian dari dagingnya. Dan tidak terima ucapannya kembali “ Aku berniat kurban sunnah dengannya “, berbeda bagi sebagian ulama mutaakhkhirin “.

● Haram atasnya dan atas ahli warisnya menjual kulit dan bagian yang lainnya dari hewan kurban. Juga haram hukumnya menyewakannya atau menjadikan sebagai upah penyembelihan. Karena Nabi Saw bersabda :

مَنْ بَاعَ جِلْدَ أُضْحِيَّتِهِ فَلَا أُضْحِيَّةَ لَهُ


“ Barangsiapa yang menjual kulit hewan kurbannya maka ia tidak mendapatkan apa-apa dari kurbannya “

Catatan :

Untuk orang miskin yang ingin berqurban, Imam Abu Yahya Zakariya Al-Ansori menganjurkan untuk mengikuti pendapat Ibn Abbas yang menganggap kesunatan berqurban itu cukup dengan mengalirkan darah meskipun darah ayam jago. (Namun hal ini tidak boleh dipublikasikan, cukup untuk diamalkannya sendiri)

Referinsi :

Al-Majmu’
I’aanatuth Tholibin
Hasyiah Bujairami
Syarh Al-Baijuri
Bughyatul Mustarsyidin
Al-Yaqutun Nafis
HUKUM QURBAN YANG HANYA DIBERIKAN KEPADA SATU ORANG

PERTANYAAN :

Assalaamu'alaikum.....Bolehkah kurban diberikan misalnya pada 1 orang saja....? (tidak dibagi rata ke masyarakat)....

JAWABAN :

Wa'alaikum salam Wr Wb. Hukumnya boleh, dan qurbannya sah.

Kitab Qolyubi juz IV hal. 254 :

(وَاْلأَصَحُّ وُجُوبُ تَصَدُّقٍ بِبَعْضِهَا) وَهُوَ مَا يَنْطَلِقُ عَلَيْهِ الاِسْمُ مِنْ اللَّحْمِ وَلاَ يَكْفِي عِنْهُ الْجِلْدُ وَيَكْفِي تَمْلِيكُهُ لِمِسْكِينٍ وَاحِدٍ، وَيَكُونُ نِيئًا لاَ مَطْبُوخًا.


“Menurut pendapat yang paling shahih, qurban itu wajib disedekahkan sebagiannya berupa daging, tidak boleh berupa kulitnya. Sudah mencukupi walaupun diberikan kepada seorang miskin, dan yang diberikan itu harus berupa daging mentah tidak dimasak”.

Tambahan ta'bir untuk kurban yang diberikan hanya kepada satu orang :

,حاشية الجمل - (ج 22 / ص 187)( ويجب تصدق بلحم منها ) وهو ما ينطلق عليه الاسم منه لظاهر قوله تعالى { وأطعموا البائس الفقير } أي الشديد الفقر ويكفي تمليكه لمسكين واحد ويكون نيئا لا مطبوخا -


Terus semisal yang berkurban bilang....."ini nanti kulitnya saya bagikan (bukan upah) kepada yang menyembelih..."Bolehkah hal tersebut?...

Bila diberikan sebagai upah maka tidak boleh, tapi kalo bukan sebagai upah misalnya sebagai sedekah maka boleh.

(ويحرم ايضا جعله) اي شيئ منها (اجرة للجزار لأنه فى معنى البيع ولو كانت الاضحية تطوعا) فإن أعطي للجزار لا على سبيل الاجرة بل على سبيل الصدقة لم يحرم .ا هـ (ترشيح المستفدين. ص. 271)


ssssssssssssssss
PENGERTIAN QURBAN DAN AQIQAH

PERTANYAAN :

Assalamualakum warohmatullahi wabarokatuh,Apa bedanya qurban & kheqa?apakah ada syarat untk berqurban?kheqa apa kah wajib hukum nya?

JAWABAN :

wa alaikum salam
aqiqoh menurut bahasa adalah rambut yg ada dikepala bayi waktu dilahirkanmenurut syara'/istilah adalah menyembelih hewan ketika memotong rambut bayi pada hari ke 7 serta pemberian nama pada bayi tersebutdan hukumnya adalah sunnah muakkad



أسنى المطالب في شرح روض الطالب (1/ 547)



بَابُ الْعَقِيقَةِ من عَقَّ يَعِقُّ بِكَسْرِ الْعَيْنِ وَضَمِّهَا وَهِيَ لُغَةً الشَّعْرُ الذي على رَأْسِ الْوَلَدِ حين وِلَادَتِهِ وَشَرْعًا يُذْبَحُ عِنْدَ حَلْقِ شَعْرِهِ لِأَنَّ مَذْبَحَهُ يُعَقُّ أَيْ يُشَقُّ وَيُقْطَعُ وَلِأَنَّ الشَّعْرَ يُحْلَقُ إذْ ذَاكَ وَالْأَصْلُ فيها أَخْبَارٌ كَخَبَرِ الْغُلَامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عنه يوم السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى وَكَخَبَرِ أَنَّهُ صلى اللَّهُ عليه وسلم أَمَرَ بِتَسْمِيَةِ الْمَوْلُودِ يوم سَابِعِهِ وَوَضْعِ الْأَذَى عنه وَالْعَقِّ رَوَاهُمَا التِّرْمِذِيُّ وقال في الْأَوَّلِ حَسَنٌ صَحِيحٌ وفي الثَّانِي حَسَنٌ وَالْمَعْنَى فيه إظْهَارُ الْبِشْرِ وَالنِّعْمَةِ وَنَشْرِ النَّسَبِ وَهِيَ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ وَإِنَّمَا لم تَجِبْ لِخَبَرِ أبي دَاوُد من أَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عن وَلَدِهِفَلْيَفْعَلْ وَلِأَنَّهَا إرَاقَةُ دَمٍ بِغَيْرِ جِنَايَةٍ وَلَا نَذْرٍ فلم تَجِبْ كَالْأُضْحِيَّةِ وَمَعْنَى مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ قِيلَ لَا يَنْمُو نُمُوَّ مِثْلِهِ حتى يُعَقَّ عنه قال الْخَطَّابِيُّ وَأَجْوَدُ ما قِيلَ فيه ما ذَهَبَ إلَيْهِ أَحْمَدُ بن حَنْبَلٍ أَنَّهُ إذَا لم يُعَقَّ عنه لم يَشْفَعْ في وَالِدَيْهِ يوم الْقِيَامَةِ وَنَقَلَهُ الْحَلِيمِيُّ عن جَمَاعَةٍ مُتَقَدِّمَةٍ على أَحْمَدَ وَمُقْتَضَى كَلَامِهِمْ

-----------------

kurban adalah.hewan ternak berkaki 4 (raja kaya) yg disembelih untuk mendekatkan diri pada Alloh dimulai pada hari idul adha (setelah sholat idul adha) sampai akhir hari tasyriq

dan hukumnya juga sunnah muakkad

أسنى المطالب في شرح روض الطالب (1/ 534)

وَهِيَ ما يُذْبَحُ من النَّعَمِ تَقَرُّبًا إلَى اللَّهِ تَعَالَى من يَوْمِ الْعِيدِ إلَى آخِرِ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ

-------------------


المنهج القويم (ص: 626)

باب الأضحية وهي ما يذبح من النعم تقربا إلى الله تعالى في الزمن الآتي والأصل فيها قبل الإجماع ما صح من قوله صلى الله عليه وسلم ما عمل ابن آدم يوم النحر من عمل أحب إلى الله تعالى من أراقه الدم وإنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفسا ( هي سنة ) على الكفاية ( مؤكدة ) للأخبار الكثيرة فيها

=======


syarat qurban saya ambilkan dari potongan dokumen piss-ktb no 1846

فَصْلٌ وَلَهَا أَيْ الْأُضْحِيَّةِ شُرُوطٌ عَبَّرَ عنها الرَّافِعِيُّ كَالْغَزَالِيِّ بِالْأَرْكَانِ الْأَوَّلُ كَوْنُهَا من النَّعَمِ وَهِيَ الْإِبِلُ وَالْبَقَرُ وَالْغَنَمُ بِسَائِرِ أَنْوَاعِهَا بِالْإِجْمَاعِ وقال تَعَالَى وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ على ما رَزَقَهُمْ من بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ولم يُنْقَلْ عنه صلى اللَّهُ عليه وسلم وَلَا عن أَصْحَابِهِ التَّضْحِيَةُ بِغَيْرِهَا وَلِأَنَّ التَّضْحِيَةَ عِبَادَةٌ تَتَعَلَّقُ بِالْحَيَوَانِ فَتَخْتَصُّ بِالنَّعَمِ كَالزَّكَاةِ فَلَا يُجْزِئُ غَيْرُ النَّعَمِ من بَقَرِ الْوَحْشِ وَحَمِيرِهِ وَالظِّبَاءِ وَغَيْرِهَا



PASAL Kurban memiliki beberapa syarat yang oleh Imam Rofi’i dan Ghozali diistilahkan dengan beberapa rukun diantaranya :

1. Berkurban harus memakai binatang ternak yakni unta, sapi dan kambing dengan berbagai macam spesiesnya menurut kesepakatan para Ulama dengan berbagai dasar pertmbangan :

>> Sesuai firman Allah Ta’ala:

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka,”(QS. 22:34).

>> Tidak dinukil sebuah keterangan pun dari Nabi SAW dan para sahabatnya menyembelih kurban dengan menggunakan selain binatang diatas.

>> Kurban adalah Ibadah yang berkaitan dengan binatang maka hanya tertentu untuk jenis binatang-binatang ternak sebagaimana zakat (binatang yang wajib dizakati juga sebatas binatang ternak/unta, sapi dan kambing) maka tidaklah cukup berkurban dengan selainnya seperti memakai sapi hutan, keledai dan lainnya.

Asnaa al-Mathaalib I/535

قَالَ الْمَاوَرْدِيُّ : أَمَّا الضَّحَايَا فَلَا تَجُوزُ إِلَّا مِنَ النَّعَمِ لِأَمْرَيْنِ : أَحَدُهُمَا : قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى : أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ [ الْمَائِدَةِ : 1 ] .وَالثَّانِي : أَنَّهُ لَمَّا اخْتَصَّتْ بِوُجُوبِ الزَّكَاةِ اخْتَصَّتِ الْأُضْحِيَّةُ ، لِأَنَّهَا قُرْبَةٌ ، وَالنَّعَمُ هِيَ الْإِبِلُ وَالْبَقَرُ وَالْغَنَمُ ، قَالَ الشَّافِعِيُّ : هُمُ الْأَزْوَاجُ الثَّمَانِيَةُ الَّتِي قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِ [ الْأَنْعَامِ : 431 ] .يَعْنِي ذَكَرًا وَأُنْثَى فَاخْتَصَّ هَذِهِ الْأَزْوَاجَ الثَّمَانِيَةَ مِنَ النَّعَمِ بِثَلَاثَةِ أَحْكَامٍ : أَحَدُهَا : وُجُوبُ الزَّكَاةِ فِيهَا .وَالثَّانِي : اخْتِصَاصُ الْأَضَاحِيِّ بِهَا .وَالثَّالِثُ : إِبَاحَتُهَا فِي الْحَرَمِ وَالْإِحْرَامِ وَفِي تَسْمِيَتِهَا نَعَمًا وَجْهَانِ : أَحَدُهُمَا : لِنُعُومَةِ وَطْئِهَا إِذَا مَشَتْ حَتَّى لَا يُسْمَعَ لِأَقْدَامِهَا وَقْعٌ .وَالثَّانِي : لِعُمُومِ النِّعْمَةِ فِيهَا فِي كَثْرَةِ الِانْتِفَاعِ بِأَلْبَانِهَا وَنِتَاجِهَا .فَإِذَا تَقَرَّرَ أَنَّ الضَّحَايَا بِالْإِبِلِ وَالْبَقَرِ وَالْغَنَمِ دُونَ مَا عَدَاهَا مِنْ جَمِيعِ الْحَيَوَانِ فَأَسْنَانُ مَا يَجُوزُ فِي الضَّحَايَا مِنْهَا مُعْتَبَرَةٌ وَلَا يُجْزِئُ دُونَهَا ،


Imam al-Mawardy berkata :

“Sedang dalam hal berkurban maka tidak diperkenankan menggunakan selain binatang ternak sebab dua hal :

1. Firman Allah Ta’ala “Dihalalkan bagimu binatang ternak,”

(QS. 5:1)2.

2. Sebab binatang ternaklah yang hanya wajib dizakati maka mereka juga tertentu dipergunakan untuk berkurban karena arti kurban adalah QURBAH pendekatan diri pada Sang Khaliq.Yang dimaksud dengan binatang ternak disini adalah unta, sapi dan kambing”.

Imam Syafi’i berkata : “mereka adalah delapan binatang berpasangan sebagaimana firman Allah Ta’ala :“(yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang dari domba dan sepasang dari kambing.(QS. 6:143). Yakni jantan dan betinaMaka delapan binatang yang berpasangan dari jenis ternak tersebut memiliki kekhusan dalam tiga hal, kewajiban dizakati, tertentu untuk kurban diperkenankan saat ditanah haram dan sedang ihram.

Binatang-binatang ini dinamai dengan NA’AMAN (halus) karena dua hal :

a. Kehalusan suara tapak kaikinya saat mereka berjalan hingga nyaris tiada terdengar bunyi kakinyab.

b. Dirasakan banyak kenikmatan yang diperoleh dari mereka sebab banyak kemanfaatan pada mereka, air susunya dan perkembangbiakannya.



Dengan demikian bila telah tertetapkan bahwa berkurban hanya tertentu dengan unta, sapi dan kambing dan tidak dengan binatang-binatang lainnya maka berkurban dengan selainnya tidaklah dianggap dan mencukupi menurut syariat Islam.“.

Al-Haawi al-Mawardy 15/170

Wallaahu A’lamu Bis Showaab


Apakah yg sudah meninggal Boleh kheqa?
karna bln2 kemarin atas perminta'an ibunda sy beli 2ekor kambing untk hakheqa I mendiang almarhum kakek & sy jg Insya ALLAH Klau ada keluasan Rizqi niat hakheqa Ibu bpk,...

Sebenarnya aqiqoh itu kesunahan sang ayah untuk meng-aqiqohkan anaknya,dan waktunya itu mulai sang anak dilahirkan hingga balig,bahkan jika sang anak mati pun masih dapat kesunahan bagi ayah untuk meng-aqiqohkan anaknya,dan waktu yg paling afdlol itu jika sang anak berumur 7 hari..tetapi jika anak tersebut sudah balig maka kesunahan aqiqoh bisa berpindah yaitu boleh memilih untuk meng-aqiqohkan diri sendiri atau diaqiqohkan ayah

المقدمة الحضرمية (ص: 161)


فصل في العقيقة والعقيقة سنة كالأضحية ووقتها من الولادة إلى البلوغ ثم يعق عن نفسه والأفضل في اليوم السابع فإن لم يذبح فيه ففي الرابع عشر وإلا ففي الحادي والعشرين


=========

ويدخل وقتها ( اى وقت العقيقة ) بالولادة ولا اخر له فلا تفوت بموت الولد ، ولا بطول الزمن ، بل ينتقل طلبها بالبلوغ من الاب الى الولد فيخير في العق عن نفسه ، ولو لم تطلب من الاب لفقره لم تطلب من الولد على المعتمد .


( حاشية الشرقاوي الجزاء ٤.ص٤٣٠ )


=================

dan bagi ortu yg sudah meninggal maka tiada kesunahan untuk meng-aqiqohi tapi jika dilakukan maka tidak makruh akan tetapi tidak bisa dinamakan aqiqoh

فإن فعلها غير الأب لم تكره ولكنها لا تكون عقيقة


mausu'ah fiqhiyah juz 30 hal. 278

---------------

akan tetapi jika sebelum meninggal ortu berwasiat agar diaqiqohkan maka boleh dan jadilah pahala aqiqoh,,karena aqiqoh itu pada hakikatnya sama dengan udlhiyyah/kurban,,sedangkan kurban itu boleh dan sah untuk diwasiatkan,misalkan berkurban atas nama mayyit,yg mana mayit tersebut sebelumnya sudah berwasiat maka hal ini sah dan tetap dinamakan kurban

وَالْعَقِيقَةُ كَالْأُضْحِيَّةِ فِي الْحَقِيقَةِ فِي سُنِّيَّتِهَا ، وَجِنْسِهَا وَسِنِّهَا


syarhul bahjah alwardiyah juz 19 hal 161

المنهج القويم (ص: 630)


ولا يضحي أحد عن حي بلا إذنه ولا عن ميت لم يوص



Maaf...unta sapi dan kambing betina boleh untuk kurban/aqiqah???

Jawab :
boleh

ada yg mengatakan lebih baik jantan karena dagingnya lebih gurih
ada yg mengatakan lebih baik betina karena dagingnya lebih banyak/empuk
tapi yg shohih lebih baik jantan

مغني المحتاج (4/ 284)


( ويجوز ذكر وأنثى )

أي التضحية بكل منهما بالإجماع وإن كثر نزوان الذكر وولادة الأنثى

نعم التضحية بالذكر أفضل على الأصح المنصوص لأن لحمه أطيب كذا قال الرافعي

ونقل في المجموع في باب الهدي عن الشافعي أن الأنثى أحسن من الذكر لأنها أرطب لحما ولم يحك غير ويمكن حمل الأول على ما إذا لم يكثر نزوانه والثاني ما على إذا كثر




Afan Furqoni
mas sunde pati; mau tanya. kurban itu kan sunnah, trus yg jd pertanyaan sy jika dlm satu keluarga ada 7 org (suami,istri dan anak2) jika ingin kurban apakah cukup dgn 1ekor kambing atau harus dgn 1ekor kerbau atau sapi? mohon pencerahan ( kalau bisa disertai dalil yg sohih supaya lebih yakin .trimakasih

1 kambing untuk 1 orang,1 sapi untuk 7 orang

المجموع شرح المهذب - (ج 8 / ص 397)


(فرع)

تجزئ الشاة عن واحد ولا تجزئ عن أكثر من واحد لكن إذا ضحى بها واحد من أهل البيت تأدى الشعار في حق جميعهم وتكون التضحية في حقهم سنة كفاية وقد سبقت المسألة في أول الباب

وتجزئ البدنة عن سبعة وكذا البقرة سواء كانوا أهل بيت أو

بيوت وسواء كانوا متقربين بقربة متفقة أو مختلفة واجبة أو مستحبة أم كان


LINK DISKUSI :
BOLEHKAH AQIQAH DAN QURBAN DIGABUNGKAN ?
PERTANYAAN


A Ramdhan Ab


assalamu'alaikum!
Bolehkah aqiqah dan qurban digabungkan? Kalo tdk lbh baik mana dlu? Aqiqah dlu ato kurban dlu?
Nuwun

JAWABAN
Menurut Imam Romli satu kambing boleh dan cukup bila di niati untuk aqiqah sekaligus kurban meskipun menurut Imam Ibnu Hajar tidak menganggapnya cukup.

مسئلة) لو نوي العقيقة والضحية لم تحصل غير واحد عند حج ويحصل الكل عند مر اهـ


(Masalah)

Apabila seseorang meniati aqiqah dan qurban, maka tidak hasil kecuali satu (niat) menurut Imam Ibnu Hajar dan bisa hasil keseluruhannya menurut Imam Muhammad Ramli. (Itsmid al-‘Ain Hal 77)

Ibarot senada bisa dilihat di :

Bughyah alMustarsyidin 154
al-Baajuri II/304 dan al-Qalyubi
IV/255

>>
Untuk pembagian daging kurban pada dasarnya herus (wajib) dibagikan berupa daging mentah, karena maksud nya adalah tamlik (memberi milik). Jika kurban itu nadzar, maka wajib semuanya dibagikan pada fakir miskin dan berupa daging mentah. Jika kurbannya hanya sunah (bukan nadzar), maka hrs ada sebagian yg dikasihkan fakir miskin dan diberikan berupa daging mentah. Untuk sisanya boleh dibagikan bkn miskin (kaya) dan boleh dgn sudah matang.

Sedangkan Aqiqah, yg afdlol diberikan dgn wujud masakan, sebab maksud asalnya adalah untuk hidangan. Namun jika diberikan berupa mentah, itu boleh saja.

I'anatutthalibien: Juz: II. hlm. 333

>>

Sekedar nambahi 'IBAROT kang Fajar Bashir untuk kelengkapan DOKUMEN

ويجب التصدق ولو على فقير واحد بشيء نيئا ولو يسيرا من المتطوع بها

والأفضل التصدق بكله إلا لقما يتبرك بأكلها وأن تكون من الكبد وأن لا يأكل فوق ثلاث والتصدق بجلدها وله إطعام أغنياء لا تمليكهم ويسن أن يذبح الرجل بنفسه

( وقوله نيئا ) أي ليتصرف فيه المسكين بما شاء من بيع وغيره فلا يكفي جعله طعاما ودعاء الفقير إليه لأن حقه في تملكه لا في أكله


I’aanah at-Thoolibiin II/333

والتصدق بمطبوخ يبعثه إلى الفقراء أحب من ندائهم إليها ومن التصدق نيئا

( وقوله ومن التصدق نيئا ) أي وأحب من التصدق بها نيئا


I’aanah at-Thoolibiin II/336.
Kurban Satu kambing, Sekeluarga Sudah Dapat Kesunnahan Kurban

Ngaji.web.id - Ada sebuah Pemahaman bahwaQurban kambing itu bukan hanya untuk 1 orang saja, melainkan satu kambing untuk 1 orang beser...
Hukum Sunnah Shalat Qabliyah dan Ba’diyah Jum’at
Hukum Jihad Untuk Mengganti NKRI Yang Berdasar Pancasila Dan UUD 45 Dengan Daulah Islamiyah Bersyariah
Hukum Hormat Bendera, Ahlusunnah: Dianjurkan, Wahabiyah: Haram
Ngaji.web.id - Ada sebuah Pemahaman bahwaQurban kambing itu bukan hanya untuk 1 orang saja, melainkan satu kambing untuk 1 orang beserta keluarganya. Demikian juga 1 sapi bukan hanya untuk 7 orang saja tetapi untuk 7 keluarga. keterangan ini berdasarkan ibarat berikut:

وَالْبَعِيرُ وَالْبَقَرَةُ ) أَيْ كُلٌّ مِنْهُمَا يُجْزِئُ ( عَنْ سَبْعَةٍ وَالشَّاةُ ) تُجْزِئُ ( عَنْ وَاحِدٍ ) ، وَمَنْ كَانَ لَهُ أَهْلُ بَيْتٍ حَصَلَتْ السُّنَّةُ لِجَمِيعِهِمْ ، وَكَذَا يُقَالُ فِي كُلِّ وَاحِدٍ مِنْ السَّبْعَةِ فَالتَّضْحِيَةُ سُنَّةُ كِفَايَةٍ ، لِكُلِّ أَهْلِ بَيْتٍ أَيْ وَسُنَّةُ عَيْنٍ لِمَنْ لَيْسَ لَهُ أَهْلُ بَيْتٍ


Onta dan sapi masing-masing untuk 7 orang. Sedangkan kambing cukup untuk satu orang dan yang memiliki keluarga maka kesemuanya mendapatkan kesunnahan. Demikian juga masing-masing dari 7 orang. Qurban itu sunnah kifayah bagi yang berkeluarga. Dan sunnah 'ain bagi yang tidak memiliki keluarga. Hasyiyah Qulyuby wa 'Amirah Juz 16 Hal 95 (kitab listrik).

Mari kita kaji lebih lanjut
Pemahaman awal yang perlu kita pegangi adalah bahwa 1 kambing tidak cukup untuk 2 orang atau lebih dan 1 sapi (atau onta) tidak cukup untuk lebih dari 7 orang. Ibarat yang disampaikan diatas menunjukkan bahwa bagi yang tak punya keluarga, berkurban adalah sunnah aini sedang bagi yang punya keluarga, berkurban adalah sunnah kifayah, bila berkurban salah satu dari mereka maka gugur sunnah 'aininya (gugurnya tuntutan melakukan sunnah qurban), ingat hanya dalam hal tuntutan kesunahannya saja yang gugur.

Pemahaman ini diperkuat dengan ta'bir Hasyiyah Jamal 22/146 :

وَالسُّنَّةِ لِلْكُلِّ بِمَعْنَى أَنَّهُ يَسْقُطُ الطَّلَبُ عَنْهُمْ لَا أَنَّهُ يَحْصُلُ لَهُمْ الثَّوَابُ الْمُسْتَلْزِمُ لِكَوْنِهَا فِدَاءً عَنْ النَّفْسِ وَإِنَّمَا هُوَ لِلْمُضَحِّي خَاصَّةً


Sunnah bagi semuanya bermakna gugur tuntutan (sunnah berqurban) dari mereka (sekeluarga), tidak berarti mereka mendapatkan pahala yang tetap sebagai penebus jiwa yang itu khusus hanya bagi yang berqurban saja.

Namun menurut Imam Ramliy semua keluarganya sama-sama dapat pahala. :

.(قوله فإذا أتى بها واحد من أهل بيت ) أى بحيث يكونون في نفقة واحدة و قوله كفى عن جميعهم أى في سقوط الطلب فقط و إلا فثوابها خاص بالفاعل و في كلام الرملى ما يقتضى حصول الثواب للجميع فراجعه. الباجوري ٢/٢٩٦


Dengan kata lain Satu orang yang kurban dalam sebuah keluarga berarti itu telah mencukupi untuk satu keluarga dalam arti telah menggugurkan kesunahan kurban dari keluarganya, di samping juga semua keluarga akan dapat pahala kurban (itu dinamakan sunah 'alal kifayah pada bab kurban) menurut pendapat Imam Ramli.


Korbanya kaum Miskin di hari raya Idul Adha 1

Rasulullah adalah orang yang sederhana... terkadang beliau tidak mendapati makanan di rumahnya, bahkan terkadang beliau tidak makan hingga 3 hari lamanya... Tapi hal itu tidak menghalangi beliau untuk dapat menjalankan syari'at kurban yang merupakan salah satu dari Sya'airullah... Dalam riwayat Al-Bukhori dan Muslim disebutkan kurban beliau adalah dua ekor kambing jantan yang bertanduk !! Pernahkah anda berpikir berapa harga kambing jantan bertanduk? Anggaplah sekitar 3 juta rupiah, kalikan dua, menjadi 6 juta rupiah!! Seorang yang kadang tidak makan hingga tiga hari, mampu berkurban senilai 6 juta rupiah... oleh sebab itu beliau bersabda bahwa tangan diatas (pemberi) lebih baik dari tangan dibawah (penerima). Beliau tidak hanya mengajarkan ummatnya untuk menjadi penderma, bahkan beliau praktekkan betul dalam kehidupannya... Mungkin anda akan lebih tercengan ketika mendengar kurban beliau di haji wada', dalam riwayat Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi, dll... disebutkan bahwa jumlah kurban beliau hingga 100 ekor unta !! Berapa nilai satu ekor unta? anggaplah 40 juta, kalikan seratus... 4 MILYAR!! Nilai kurban beliau adalah 4 MILYAR!! Boleh anda katakan Rasulullah adalah orang miskin,,, karena beliau tidak begitu berselera dengan dunia ini... hidup beliau sederhana... Namun beliau adalah orang yang kaya... sangat kaya... ketika menjalankan syari'at Islam... Anda bisa beli hape, laptop, TV, tab, dll... dengan nilai jutaan rupiah? tapi mampukah anda berkurban dengan nilai jutaan rupiah?

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

"kalian tidak akan mendapat kebaikan hingga kalian menginfakkan sebagian dari apa yang kalian cintai, dan tidaklah kalian menginfakkan sesuatu melainkan Allah Maha Mengetahui hal tersebut..."

Pesan : jadilah orang kaya, karena menjalankan syari'at islam ini butuh kekayaan harta!

Semoga bermanfaat

Korbanya kaum Miskin di hari raya Idul Adha
Ayam dan Bebek
Kurban adalah sunnat mu'akaad kifayah

ﻭﺍﻻﺿﺤﻴﺔ ﺳﻨﺔ ﻣﺆﻛﺪﺓ ( ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﻔﺎﻳﺔ ﻓﺎﻥ ﺍﺗﻰ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺖ ﻛﻔﻰ ﻋﻦ ﺟﻤﻴﻌﻬﻢ .


Berkurban adalah sunnat mu'akkad kifayah maka bila salah satu dari kelurga melaksanakan akan cukup untuk semuanya.
---
Artinya bila satu dari keluarga melakukan kurban maka tuntutan sunnat bagi selainnya agan gugur. Dan bila seluruh keluarga tidak
melakukan maka seluruh kelurga menadapatkan makruh.
( mukholifus sunnah )

Dan bagaimana nasib para orang miskin yang tidak mampu berkurban ?

Ikitilah pendapat Ibnu Abbas yang memperbolehkan Berkurban juga aqiqah dengan ayam atau bebek yang penting mengalirkan darah dihari raya Adha

ﻭﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺃﻧﻪ ﻳﻜﻔﻰ ﺍﺭﻗﺔ ﺍﻟﺪﻡ ﻭﻟﻮ ﻣﻦ ﺩﺟﺎﺝ ﺃﻭﺃﻭﺯ ﻛﻤﺎﻗﺎﻟﻪ ﺍﻟﻤﻴﺪﺍﻧﻲ ﻭﻛﺎﻥ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺄﻣﺮ ﺍﻟﻔﻘﻴﺮ ﺑﺘﻘﻠﻴﺪﻩ ﻭﻳﻘﻴﺲ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﺿﺤﻴﺔ ﺍﻟﻌﻘﻴﻘﺔ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻟﻤﻦ ﻭﻟﺪﻟﻪ ﻣﻮﻟﻮﺩ ﻋﻖ ﺑﺎﻟﺪﻳﻜﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ


Dari Ibnu Abbas Ra. Berkurban cukup mengarilkan darah walau dari Ayam atau bebek seperti yang dikatakan imam Al Maidany dan guru saya menyuruh kepada orang orang faqir untuk mengukuti madzhab itu, dan aqiqah dikiyaskan pada kurban. Dan beliau berkata pada orang yang punya anak dilahirkan " berkurbanlah kamu dengan ayam mengikuri madzhab Ibnu Abbas.

Al baijuri 2/294


Apakah boleh Korban untuk orang yang sudah meninggal?

Imam Muhyiddin Syarf an-Nawawi dalam kitab Minhaj ath-Thalibin dengan tegas menyatakan tidak ada kurban untuk orang yang telah meniggal dunia kecuali semasa hidupnya pernah berwasiat.

وَلَا تَضْحِيَةَ عَنْ الْغَيْرِ بِغَيْرِ إذْنِهِ وَلَا عَنْ مَيِّتٍ إنْ لَمْ يُوصِ بِهَا

“Tidak sah berkurban untuk orang lain (yang masih hidup) dengan tanpa seijinnya, dan tidak juga untuk orang yang telah meninggal dunia apabila ia tidak berwasiat untuk dikurbani” (Muhyiddin Syarf an-Nawawi, Minhaj ath-Thalibin, Bairut-Dar al-Fikr, cet ke-1, 1425 H/2005 M, h. 321)

Setidaknya argumentasi yang dapat dikemukakanuntuk menopang pendapat ini adalah bahwa kurban merupakan ibadah yang membutuhkan niat. Karenanya, niat orang yang berkurban mutlak diperlukan.

Namun ada pandangan lain yang menyatakan kebolehan berkurban untuk orang yang telah meninggal dunia sebagaimana dikemukakan oleh Abu al-Hasan al-Abbadi. Alasan pandangan ini adalah bahwa berkurban termasuk sedekah, sedangkan bersedekah untuk orang yang telah meninggal dunia adalah sah dan bisa memberikan kebaikan kepadanya, serta pahalanya bisa sampai kepadanya sebagaimana yang telah disepakati oleh para ulama.

لَوْ ضَحَّى عَنْ غَيْرِهِ بِغَيْرِإذْنِهِ لَمْ يَقَعْ عَنْهُ (وَأَمَّا) التَّضْحِيَةُ عَنْ الْمَيِّتِ فَقَدْ أَطْلَقَ أَبُوالْحَسَنِ الْعَبَّادِيُّ جَوَازَهَا لِأَنَّهَا ضَرْبٌ مِنْ الصَّدَقَةِ وَالصَّدَقَةُ تَصِحُّ عَنْ الْمَيِّتِ وَتَنْفَعُ هُوَتَصِلُ إلَيْهِ بِالْإِجْمَاعِ

“Seandainya seseorang berkurban untuk orang lain tanpa seizinnya maka tidak bisa. Adapun berkurban untuk orang yang sudah meninggal dunia maka Abu al-Hasan al-Abbadi memperbolehkannya secara mutlak karena termasuk sedekah, sedang sedekah untuk orang yang telah meninggal dunia itu sah, bermanfaat untuknya, dan pahalanya bisa sampai kepadanya sebagaimana ketetapan ijma` para ulama” (Lihat Muhyiddin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, tt, juz, 8, h. 406)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar