Jumat, 11 Agustus 2017

Materi perang Khondaq

Malaikat Jibril memberitahu nabi, "Al Ahzabul Ahzaab" artinya Awas pasukan sekutu atau gabungan akan menyerbu Madinah.
Di Masjid Madinah nabi berseru, "Assholatul Jaami'ah"

1. Nabi mengadakan perjanjian untuk menjaga kota madinah bersama-sama termasuk orang Yahudi .
"La tuftah Baba Bani Quroidoh"
"Jangan dibuka pintu gerbang Bani Qurodoh"
Umat islam harus tunduk pada kesepakatan undang-undang di negara mana umat islam berada.

2. Nabi membuat pos penjagaan jurang khondaq, yang panjang 6 Km, lebar 5-6 Meter.

3. Mengumpulkan para usia lanjut di masjid madinah << Kepala jaga oleh Hasan bin Sabit << Seorang penyair dan dia tidak bs berperang, usia 60 tahun bersama Sofiyah bibi nabi.

4. Nabi menjaga di masjid FATAH karena lebarnya kurang sempurna. Nabi khawatir kalau pasukan kafir bisa lompat, dan ternyata benar.

Pasukan gabunga kafir menyerbu Madinah.
5. Abu Sofyan heran dan bingung oleh starategi perang Nabi, walau dengan 10 ribu pasukan.
Strategi "Mikarin bi Farin".
Sahabat yang jago perang tsb, Umar bin khotob, Hamzah, Zubair ibn Awam.
6. Abu Sofyan menyuruh Uyai bin Ahtob dari bani Qoinuqoh atau Bani Nadir untuk membuka pintu gerbang Bani Qkuroidoh kepalanya Uyaina bin Hasan.
"Hai... Buka pintu...!!.
"Demi Allah kami ada perjanjian dengan Muhammad".
"Apa arti Muhammad buat kalian, kami membawa ribuan pasukan, Ayo buka..!! "
Sementara mereka masih kukuh tidak buka pintu. Tapi Uyainah tidak kehabisan akal dan punya taktik.
"Kalian tidak mau buka pintu karena takut makanannya habis oleh aku, Dasar Pelit"
Orang arab jaman dulu sangat marah bila disebut "PELIT".
Akhirnya pintu gerbang dibuka.
"Hai kalian tahu ngak?, kami datang menggempur Madinah bersama banyak pasukan, seperti bani Muroh, Nadir, Sulaim dan Kotofan punya pasukan 4 ribu.
Yahudi terpengaruh dan akhirnya menghianati perjanjian.

7. Ditempat lain di jurang Khondaq sudah terjadi saling lempar panah.

8. Pertempuran Ali dengan Amr Luhud.

9. Jibril memberitahu kepada Nabi "Ya Rasulullah, Hum Rodid" Mereka menghianati janji.
Maka nabi mengutus Saad bin Ubadah dan Saad bin Mu'ad untuk mengontrol.
"A antum 'ala ahlina?"
"La ahdalakum" "Tidak ada perjanjian untuk kalian".
"La ahda baina wa bainakum" "Tidak ada lagi perjanjian diantara kami dan kalian".

Sekitar 300 orang muslimin yang menjaga karena lain pulang ke Madinah karena takut.

Nabi bertanya, "Bagaiman perjanjian kita dengan mereka?"
Saad bin Ubadah dan Saad bin Mu'ad menjawab, "Al 'adi wa Qoro" << dua Qobilah yang menghianati umat islam minta dikirim para ahli Qur'an tp dibunuh ditengah jalan.

Untuk mengurangi pasukan musuh, Nabi berunding.

Nabi Berunding dengan Qothofan, yg punya pasukan 4000 orang.
Nabi berkata, "Wahai Qothofan, kami tahu kalian kesini bukan untuk berperang tp mau mencari kekayaan, pulanglah nanti Setengah kekayaan panen madinah diberikan kothofan".
Kemudian Nabi berunding kaum Madinah.
Sa'ad bin Ubadah dan Sa'ad bin Mu'ad menolak, "Ya Rarosulullah, dulu mereka makan kurma dari kami dengan dua cara, 
1. Menjadi tamu maka kami jamu, 
2. Mereka membeli maka kami jual".
"Sebelum Islam datang saja sudah begitu apalagi kami dalam naungan Islam, sedikitpun kami tidak akan memberikan kurma kami kepada mereka"
"Kalau begitu perang...!!"

Mata-mata orang kafir mengintai Madinah.
Pasukan kafir 700 diusir oleh Sofiyah.
Sofiyah bibi nabi ibunya Zubair ibn Awam yg sdg menjaga para orang tua dan anak-anak bersama Hasan bin Tsabit, melihat mata-mata Yahudi. Beliau memakai pakaian perang membawa pedang dan pentung.
Mata-mata Yahudi itu pentung pingsan lalu dibunuh disayat-sayat dengan pedang oleh sofiyah.
Hingga pasukan kafir mengira kalau di tempat itu dijaga oleh banyak pasukan hingga mereka tidak berani mendekati tempat itu.

Sholat asar hampir terlambat karena dahsyatnya perang Khondaq.
Dahsyatnya perang Khondaq membuat kamu muslimin terlambat sholat asar..
Umar berkata, "Ya Rasulullah saghiluni", "Kesibukan perang, Saya baru sholat asar sebelulm matahari terbenam"
Nabi menjawab, "Justru aku belum sholat asar karena dahsyatnya perang".
Nabi berkata, "Ayuhal muslimin.., Siapa yg belum sholat asar, ayuk sholat asar bersama".
Ternyata separohnya belum sholat kemudian mereka sholat Asar bareng nabi yang dilakukan pada waktu Maghrib, kemudian nabi melakukan sholat Maghrib.

Nabi berdo'a di saat waktu sholat asar nya terganggu waktu(terlambat) karena sibuk perang menghadapi musuh.

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ

"Allah hummastur auatina, wastur 'aurotina"

Inilah asal mula terjadinya sholat Qodho.

Nu'aim << Seorang mualaf yang pintar mengadu domba orang Yahudi.

Doa Rasulullah Pada Perang Ahzab

Kelompok yang memerangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada perang Ahzab terdiri dari lima golongan, yaitu kaum musyrik dari ahli Mekah, kabilah-kabilah Arab, orang-orang Yahudi dari luar kota Madinah, Bani Quraidlah dan orang-orang munafiq, di mana jumlah orang-orang kafir di perang Khandaq/Ahzab sebanyak 10.000, dan kaum Muslim bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak 3.000, dan mereka telah mengepung Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selama sebulan dan tidak terjadi di antara mereka peperangan kecuali apa yang terjadi pada Amr Ibnu Wudd al-‘Amiri dan Ali Ibnu Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu dan Ali langsung membunuhnya, dan perang ini terjadi pada tahun keempat hijriah. (Zadul Ma’ad, 3/ 274).

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a:

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ


“Ya Allah, yang menurunkan kitab, yang cepat penghisaban-Nya, hancurkanlah kelompok-kelompok itu, ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka.” (HR al-Bukhari).

Lalu Allah mengirim kepada kelompok-kelompok tersebut tentara dari angin yang merobohkan kemah-kemah mereka, memporak-porandakan panci-panci mereka (kidir) dan tidak ada tali kemah kecuali tercabut, dan tidak memberikan tempat berlindung bagi mereka. Tentara Allah dari malaikat mengguncangkan mereka dan menebar rasa takut ke dalam hati-hati mereka. (Zaadul Ma’ad 3/274).

Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا. إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الأبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا. هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالا شَدِيدًا.


“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepada-mu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. (Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ketenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Di situlah diuji orang-orang Mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat. ” (QS. al-Ahzab/33: 9-11).[]

Disalin dari Kitab Agar Doa Dikabulkan Karya Syaikh Said bin Ali Wahf al-Qahthani pada Pasal V: Perhatian para Rasul terhadap do’a dan Allah Memperkenankan do’a mereka, hal. 98-99, Penerbit Darul Haq-Jakarta.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat sempat mengalami aneka macam peperangan. Salah satu perang yang besar adalah Perang Ahzab atau Perang Khandaq.

Pada perang ini, tidak seorang pun kaum Muslimpun keluar dari kota Madinah. Kaum Muslimin terkepung di dalam kota Madinah selama hampir sebulan, oleh gabungan pasukan kaum kafir Makkah yang bersekutu dengan kaum Yahudi sekitar Madinah. Ahzab artinya pasukan yang bersekutu.

Dalam keadaan menghadapi blokade kepungan pihak musuh Islam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sebagai pemimpin kaum Muslimin, memberikan motivasi akan datangnya kemenangan kelak. Ini tertuang dalam sabdanya, yang artinya, “Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, Allah pasti akan mengeluarkan kalian dari kesulitan yang sedang kalian hadapi ini. Bahkan aku berharap dapat melakukan thawaf dengan aman di sekitar Baitullah (Ka’bah) dan Allah akan menyerahkan kunci-kuncinya kepadaku. Allah pasti akan membinasakan Kisra dan Kaisarnya, serta harta mereka akan kita belanjakan di jalan Allah.” (H.R. Al-Baihaqi).

Disebutkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada sebagian harinya kala itu, saat berhadapan dengan musuh menunggu terbenamnya matahari. Kemudian beliau berdiri di hadapan para sahabatnya dan menyampaikan pesan bersemangat, yang artinya: ”Wahai manusia, janganlah kalian berangan-angan ingin segera berjumpa dengan musuh. Mohonlah kepada Allah keselamatan. Namun, bila kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah. Dan ketahuilah bahwa surga berada di bawah bayang-bayang pedang.”

Imam An-Nawawi di dalam Kitab Al-Adzkar menyebutkan beberapa lafadz Doa Al-Ahzab, saat agar kaum Mukminin mendapatkan kemenangan saat menghadapi musuh yang secara fisik jauh lebih banyak dan kuat. Di antaranya:

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ


Artinya: “Ya Allah, yang menurunkan Kitab, yang menggerakkan awan dan yang menghancurkan pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami untuk mengalahkan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi melanjutkan lagi :

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ


Artinya: “Ya Allah, yang menurunkan Kitab, yang cepat perhitungannya, hancurkanlah pasukan bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak–porandakanlah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berkah dari doa yang kemudian sebagian ulama menyebutnya dengan Doa Al-Ahzab, Allah menurunkan pasukan-Nya berupa angin kencang alias taufan yang memporak-porandakan kemah-kemah pasukan musuh.

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tatkala menghadapi Ghazwah (Perang), beliau berdoa:

‏اللَّهُمَّ أنْتَ عَضُدِي وَنَصيرِي، بِكَ أحُولُ وَبِكَ أصُولُ، وَبِكَ أُقاتِلُ


Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Pelindung dan Penolongku, dengan Engkau aku berusaha, dengan Engkau aku mengalahkan dan dengan Engkau aku berperang.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu. At-Tirmidzi menyebut hadits ini Hasan).

Pada waktu Ghazwah Khaibar menghadapi kekuatan terbesar Yahudi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memanjatkan salah satu doa mustajab:

اللَّهُمَّ أنْتَ رَبُّنا وَرَبُّهُمْ، وَقُلُوبُنا وَقُلُوبُهُمْ بِيَدِكَ، وإنَّمَا يَغْلِبُهُمْ أنْتَ


Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhan kami dan Tuhan mereka, hati kami dan hati mereka ada di tangan-Mu, dan yang mengalahkan mereka hanyalah Engkau”. (H.R. Ibnus Sunni dari Jabir bin Abdullah).

Pada hadits lain disebutkan:

يا مالكَ يَوْمِ الدّينِ، إيَّاكَ نَعْبُدُ وإيَّاكَ نَسْتَعِينُ


Artinya: “Wahai Dzat yang Merajai hari Kiamat, hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.” (HR. Ibnus Sunni dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).

Dalam kesulitan Ghazwah (perang) yang luar biasa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun memunajatkan doanya untuk menambah kekuatan Allah:

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ اْلحَلِيْمُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ اْلحَلِيْمُ اْلكَرِيْمُ. سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ اْلعَرشِ الْكَرِيْم


Artinya: “Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Agung dan Penyantun, tidak ada Tuhan kecuali Allah, Tuhannya Arsy yang Agung, tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha suci Allah, Tuhan yang memiliki langit yang tujuh lapis dan Tuhan yang memiliki Arsy yang mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian dilengkapi juga dengan beberapa untaian permohonan, yang juga disebutkan di dalam Kitab Al-Adzkar, yang diriwyatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yakni:

حَسْبُنا اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ‏ لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ باللّه العَزيزِ الحَكيم، ما شاء اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلاَّ باللّه، اعْتَصَمْنا باللّه، اسْتَعَنَّا باللّه، تَوَكَّلْنا على اللّه


Artinya: “Cukup bagi kami Allah dan Dia sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik Penolong. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, tidak ada kekuatan kecuali dengan Allah, kami berpegang teguh kepada Allah, dan kami memohon pertolongan kepada Allah dan kami bertawakkal kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

حَصَّنْتُنا كُلَّنا أجْمَعِينَ بالحَيّ القَيُّومِ الَّذي لا يَمُوتُ أَبَدَاً، وَدَفَعْتُ عَنَّا السُّوءَ بلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ باللَّهِ العَليّ العَظيمِ‏


Artinya: “Kami memohon pertolongan kepada Allah, dengan Dzat yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, yang tidak akan mati selama-lamanya. Engkau yang telah mencegah kejahatan dari kami dengan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah, yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

يا قَدِيمَ الإِحْسانِ,‏ يا مَنْ إحْسانُهُ فَوْقَ كُلّ إِحْسان‏, يا مالِكَ الدُّنْيا والآخِرَةِ‏, يا حَيّ يا قَيُّومَ ‏ يا ذَا الجَلالِ والإِكْرَامِ‏, يا مَنْ لا يُعْجِزُهُ شَيْءٌ وَلا يَتَعاظَمُهُ,


Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Terdahulu kebaikan-Nya, Wahai Dzat yang kebaikan-Nya di atas segala kebaikan, Wahai Dzat yang Merajai dunia dan akhirat, Wahai Dzat yang Maha Hidup, Wahai Dzat yang Maha Tegak dan yang memiliki kemuliaan, Wahai Dzat yang sesuatupun tidak ada yang dapat melemahkan dan melebihi keagungan-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

‏انْصُرْنا على أعْدَائنا هَؤُلاءِ وَغَيْرِهِمْ، وأظْهِرْنا عَلَيْهِمْ فِي عافِيَةٍ وَسلامَةٍ عامَّة عاجلاً


Artinya: “Tolonglah kami atas musuh-musuh kami dari mereka dan selainnya dan menangkanlah kami atas mereka dalam keadaan sehat dan selamat semuanya dan segera”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Setelah itu, boleh juga ditambah doa-doa lainnya baik di dalam hadits lain maupun di dalam Al-Quran.

Boleh juga ditambahkan dengan doa-doa sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi dalam perjuangan kaum Muslimin, misalnya:

أَللَّهُمَّ احْيِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ اْلمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ الله حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَسُوْءٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ


Artinya: “Ya Allah hidupkanlah muslimin dan imaamnya dengan Jama’ah Muslimin atau Hizbullah dengan kehidupan yang sempurna dan baik. Dan berilah rezki kepada mereka berupa kekuatan mengalahkan segala kebathilan, kedzaliman, kekejaman, keburukan dan kemungkaran”.

اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُؤْمِنِينَ فِى بِلاَدِ فلِسْطِيْنَ وَلُبْنَانَ وَالْعِرَاقِ وَأَفْغَانِسْتَانِ وَسوْرِيَّة وَرَوْهِنْسِا وَالْيَمَنْ خَاصَّةً وَفِى أَنْـحَاءِ بُلْدَانِ المْـُؤْمِنِيْنَ عَامّةً


Artinya: “Ya Allah, menangkanlah orang-orang Mukminin di negeri Palestina, dan Libanon, dan Irak, dan Afghanistan, dan Suriah, dan Rohingya, dan Yaman, pada khususnya, serta di negeri-negeri Mukminin pada umumnya”.

أَللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى الْكُفَّارِ يَهُوْدِى اِسْرَائِيْلِ وَشُرَكَائِهِمْ وَشَطِّطْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ أَللَّهُمَّ إِهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ


Artinya: “Ya Allah keraskanlah pijakan-Mu atas orang-orang kafir Yahudi Israel dan sekutun-sekutunya, dan goncangkanlah mereka, dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak porandakanlah mereka”.

Dengan keikhlasan, kekhusyu’an dan kekuatan Doa Al-Ahzab itulah, maka kaum Muslimin mendapatkan kemenangan dari Allah. Aamiin yaa robbal ‘aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar