Kamis, 29 Januari 2015

وَلَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِثْنَيْ عَشَرَ سَنَةً رَحَلَ بِهِ



عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلاَةٍ وَ تَسْلِيْم

اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ

  

  وَلَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِثْنَيْ عَشَرَ سَنَةً C

رَحَلَ بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَمُّهُ إِلَى الْبِلاَدِ الشَّامِيَّةْ C

  وَعَرَفَهُ الرَّاهِبُ بَحِيْرَا  بِمَا حَازَهُ مِنْ وَصْفِ النُّبُوَّةِ وَحَوَاهْ C

  وَقَالَ: إِنِّيْ أَرَاهُ سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ وَرَسُوْلَ اللهِ وَنَبِيَّهْ C 

 قَدْ سَجَدَ لَهُ الشَّجَرُ وَالْحَجَرُ وَلاَ يَسْجُدَانِ إِلاَّ لِنَبِيٍّ أَوَّاهْ C 

 وَإِنَّا لَنَجِدُ نَعْتَهُ فِي الْكُتُبِ الْقَدِيْمَةِ السَّمَاوِيَّةْ C 

 وَبَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ قَدْ عَمَّهُ النُّوْرُ وَعَلاَهْ C

  وَأَمَرَ عَمَّهُ بِرَدِّهِ إِلَى مَكَّةَ تَخَوُّفًا عَلَيْهِ مِنْ أَهْلِ دِيْنِ الْيَهُوْدِيَّةْ C

  فَرَجَعَ بِهِ وَلَمْ يُجَاوِزْ مِنَ الشَّامِ الْمُقَدَّسِ بُصْرَاهْ C




Harumkanlah Ya Allah Kuburan Nabi yang mulia dengan Wewangian yang semerbak
Dari bacaan Sholawat(kesejahteraan) dan Salam(keselamatan)
Ya Allah semoga Kesejahtera,Keselamatan dan Keberkahan tercurah kepada Nabi SAW

Setelah beliau sampai ke usianya yang ke dua belas, beliau di ajak pergi oleh pamannya ke negeri Syam.
Di sana oleh pendeta Buhairo tahu pada anak calon nabi ini dari sifat-sifat kenabian yang ada pada diri Nabi SAW.
Ia berkata, “Aku yakin anak ini bakal menjadi nabi dan rosul. Pohon dan batu pada sujud padanya, padahal keduanya tiada bersujud kecuali kepada nabi yang  banyak kembalinya pada Alloh SWT.
Kami menemukan ciri- cirinya di dalam kitab- kitab samawi yang kuno.
Di antara kedua punggung Nabi SAW ada cap kenabian yang di selimuti oleh cahaya.” Kemudian pendeta memerintahkan paman Nabi SAW agar di bawa pulang kembali, karena menghawatirkan terjadi sesuatu dari orang- orang Yahudi.  Ahirnya Sang paman membawanya pulang dan tidak sampai melewati Bushro sebuah kota yang ada di Syam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar