Da'wah Sirriyah
الدعوة إلى الإسلام سراً والسابقون إليه
DA’WAH SIRRIYAH DAN PARA PENDAHULUNYA
الدعوة إلى الإسلام سرا
A. DA’WAH SIRRIYAH
Rasulullah saw mengamalkan perintah Rabbnya dengan memulai da’wahnya di Makkah kepada orang-orang yang paling dekat dengannya. Menyampaikannya dengan sangat hati-hati. Secara alami Rasulullah saw sampaikan kebenaran yang Beliau terima itu kepada orang yang ada di sekitarnya baik keluarga maupun teman, orang yang dirasa bisa dipercaya, keikhlasannya, lurus pemikirannya dan mengenalinya. Orang yang dari gelagat dan jalan hidupnya akan mendorong untuk membenarkan dan mengimaninya. Hal ini dilakukan dengan sirriyah (sembunyi-sembunyi) untuk menghindari gangguan dan kemarahan orang-orang musyrik.
Jika ada salah seorang yang terbuka hatinya untuk Islam, ia datang menemui Nabi Muhammad saw lalu menyatakan keimanannya dan menerima arahan Nabi, sehingga mereka berkumpul di rumah Al Arqam bin Abil-Arqam dengan sembunyi-sembunyi dari orang Quraisy yang menyembuinmyikan permusuhan dan kebencian pada siapapun yang keluar dari ritual ibadahnya dan meninggalkan Tuhannya.
Para pendahulu Islam ini jika mereka ingin shalat, mereka pergi ke lembah Makkah yang rendah, lalu mereka melaksanakan shalat di sana sehingga Islam menyebar di Makkah. Kemudian Allah swt menurunkan Al Qur’an kepada Rasul-Nya untuk semakin menambah keteguhan imannya.
مدة الدعوة السرية
B. MASA DA’WAH SIRRIYAH
Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa da’wah sirriyah ini berlangsung selama tiga tahun. Waktu yang cukup untuk menyebarkan agama baru bagi penduduk Makkah, kepada orang-orang yang berjiwa besar yang bergegas mengimaninya karena ketsiqahan mereka dengan Rasulullah saw, penghormatan dan kekaguman mereka kepada pribadinya, disertai ketepatan akal mereka dalam menilai hakekat Islam yang dida’wahkan kepadanya. Maka masuklah ke dalam hati mereka rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, mengikuti apa yang diserukan kepadanya, yaitu hanya menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan kepada berhala. Jumlah mereka sekitar tiga puluh orang.
الرعيل الأول من المسلمين
C. KAUM MUSLIMIN ANGKATAN PERTAMA
Inilah kelompok pendahulu. Orang-orang yang ada pada waktu yang berbahagia, maka segeralah mereka mentaati Allah dan Rasul-Nya, sehingga mereka menjadi generasi dan kelompok orang-orang pertama yang beriman kepada Rasulullah saw, menghormatinya, membelanya, dan mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya. Sejarah mencatat kecepatan mereka kepada Islam dalam lembaran cahaya, yang selalu menjadi kebanggaan kaum muslimin di setiap ruang dan waktu.
Orang-orang yang mula-mula beriman dan membenarkan Nabi Muhammad adalah keluarga dan istrinya.
1. Khadijah binti Khuwailid ra
Suatu yang wajar jika ia bergegas mengimaninya. Ia telah membuktikan amanah, shidq, ketinggian jiwa, cinta kebaikan dan kasih sayang sepanjang hidupnya. Dalam beberapa tahun ia menyaksikannya tahannuts (ibadah panjang). Kebenaran memenuhi jiwanya, ia cari dengan ketinggian hati, jiwa dan akalnya, melewati pikiran kaumnya yang menyembah berhala, mendekatkan diri dengan berbagai pendekatan. Orang-orang yang menganggap berhala itu bisa mendatangkan bahaya dan mendatangkan keuntungan, mereka menganggapnya layak untuk disembah dan disucikan.
Ia menyaksikan ibadahnya beberapa tahun, dan menyaksikan langsung bagaimana Beliau pulang dari gua Hira setelah ditunjuk sebagai Nabi dalam kebimbangan besar atas apa yang dialaminya.
Ia adalah orang yang paling dekat dengannya, sehingga menjadi orang yang paling mengenalnya, maka jadilah orang pertama yang mengimaninya.
2. Ali bin Abi Thalib ra.
Ia tinggal bersama dengan Rasulullah saw yang mengasuh, merawatnya dan melindunginya sebagaimana melindungi anaknya untuk meringankan beban pamannya, Abu Thalib yang banyak anak dan sedikit hartanya pada saat orang Quraisy ditimpa paceklik. Ia sampaikan kepada pamannya Al Abbas bin Abdul Muththalib: “Sesungguhnya Abu Thalib adalah orang yang banyak anaknya, dan sekarang sedang terjadi paceklik, maka marilah kita ringankan bebannya, Engkau ambil satu dan saya ambil satu.” Keduanya berangkat ke rumah Abu Thalib dan menyampaikan pendapatnya. Al Abbas mengambil Ja’far bin Abi Thalib, dan Nabi mengambil Ali bin Abi Thalib. Ali berada dalam tanggungan Nabi sebagaimana anaknya, sampai datang masa kenabian ia berusia delapan tahun. Ia mengikuti seluruh amal Nabi, tidak pernah menyembah berhala sekalipun, atau tercemar oleh noda jahiliyah.
Ketika Allah mengajarkan shalat kepada Nabi, ia dan Khadijah shalat bersama. Ali melihat keduanya ruku’ dan sujud, membaca Al Qur’an. Ali memperhatikannya dengan penasaran, setelah keduanya selesai ia bertanya untuk siapa keduanya bersujud. Nabi menyampaikan bahwasannya Beliau bersujud kepada Allah yang telah mengutusnya sebagai Nabi, memerintahkannya berda’wah, mengajak manusia kepada Islam, mengajaknya menyembah Allah saja, meninggalkan berhala, membacakan Al Qur’an. Maka Ali segera membenarkannya dan beriman kepada Allah. Maka dialah anak-anak pertama yang masuk ke dalam agama Allah, setelah Khadijah ra.
3. Zaid bin Haritsah ra
Setelah Ali masuk Islam, Zaid bin Haritsah mantan budak Nabi saw masuk Islam. Budak yang dimerdekakan dan diangkat menjadi anak dengan pengumuman terbuka. “Wahai manusia, saksikanlah bahwa Zaid ini adalah anakku,” sampai Allah batalkan status anak angkat.
Zaid lebih memilih tinggal bersama Nabi daripada pulang kembali ke keluarganya, karena cintanya kepada Nabi, kekagumannya dengan kemuliaan akhlaknya. Rasulullah saw juga mencintai dan memperlakukannya dengan baik sebagaimana perlakuannya kepada anaknya.
4. Abu Bakar Ash Shiddiq
Namanya Abdullah bin Abi Quhafah, laki-laki dewasa yang pertama beriman. Ia orang yang sangat jujur dan dekat dengan Nabi Muhammad saw., Nabi memberinya gelar As Shiddiq. Dialah teman perjalanan hijrahnya ke Madinah.
Abu Bakar dikenal kebersihan diri, amanah dan shidq. Karena itulah ia menjadi orang pertama yang diajak masuk Islam. Orang pertama yang diajari wahyu Allah yang diterima Nabi. Abu Bakar tidak ragu-ragu memenuhi ajakan Nabi. Orang-orang yang berakal sehat akan segera membenarkannya dan meninggalkan penyembahan berhala.
Abu Bakar adalah sosok yang dimuliakan di tengah kaumnya, dibanggakan di suku Quraisy, dicintai. Mereka mengakui ilmu Abu Bakar tentang nasab (asal usul seseorang) perniagaan dan pergaulannya.
Abu Bakar menyampaikan imannya kepada Allah dan Rasul-Nya itu kepada para sahabatnya. Mengajak kaumnya yang tsiqah dengannya. Demikianlah da’wah menyebar. Allah mudahkan penyebarannya lewat tokoh-tokoh seperti Abu Bakar Ash Shiddiq. Islamnya menjadi kunci bagi imannya komunitas shalih, orang-orang yang tsiqah, benar berpikir, haus akan kebenaran, kebaikan dan kemuliaan akhlaq.
5. Utsman bin Affan
Usianya sekitar tiga puluh empat tahun, bekerja sebagai pedagang, memiliki keuntungan besar. Ketika pamannya tahu ia masuk Islam pamannya mengikatnya dan mengatakan: “Kamu sudah tidak suka dengan agama nenek moyangmu, dan pindah ke agama baru? Demi Allah, aku tidak akan melepaskanmu hingga engkau tinggalkan agama itu.” Ketika Utsman tetap komitmen dengan agama barunya, dan pamannya melihat ketegarannya, akhirnya pamannya meninggalkannya dengan putus asa.
6. Az Zubair bin Al Awwam
Ketika masuk Islam, pamannya mengikatnya dengan rantai dan memasukkannya ke dalam ruangan kemudian dipenuhi asap, untuk menekannya agar kembali ke agama nenek moyangnya. Tetapi Allah menguatkannya dan memberinya kesabaran dari tekanan pamannya itu. Ketika masuk Islam, Az Zubair belum melewati usia murahaqah (menjelang baligh).
7. Sa’d bin Abi Waqqash
Ketika ibunya, Hamdunah binti Sufyan bin Umayyah mengetahuinya telah masuk Islam, ia marah dan berkata: Hai Sa’d, aku dengar kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu. Aku bersumpah bahwa tidak ada lagi atap yang menaungiku dari panas dan dingin, dan tidak ada makan minum sehingga anaknya meninggalkan ajaran Muhammad.”
Hal ini berlangsung selama tiga hari. Sa’d adalah orang yang sangat mencintai dan berbakti kepada ibunya. Dan ibunya ingin memaksanya kufur. Ketika ia bingung, ia mendatangi Rasulullah saw mengadukan keluhannya. Maka turunlah firman Allah:
ووصينا الإنسان بوالديه حسنا وإن جاهداك لتشرك بي ما ليس لك به علم فلا تطعهما إلي مرجعكم فأنبئكم بما كنتم تعملون
Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan. ( QS. Al Ankabut: 8 )
Rasulullah menyuruhnya untuk bertahan dalam kebenaran. Dan ibunya pasti akan makan dan minum mencari tempat berteduh ketika sudah tidak tahan lagi. Tetapi Sa’d harus berbuat baik kepadanya selama tidak mengajaknya kepada perbuatan syirik. Karena setiap muslim berkewajiban berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan ucapan dan perbuatan, mentaati perintahnya selama tidak menyuruh kekufuran. Tidak ada kepatuhan kepada sesama makhluk untuk mendurhakai AL Khaliq.
Termasuk dalam pendahulu Islam ini adalah : Abdurrahman bin Auf, bernama Abdu Amr di masa jahiliyah, lalu Rasulullah saw merubah namanya menjadi Abdurrahman. Ada pula Thalhah bin Ubaidillah, setelah itu Abu Ubaidah bin Al Jarrah, dan penduduk Mekah lainnya.
8. Shuhaib Ar Rumiy,
Dialah Shuhaib bin Sinan, dikenal dengan Ar Rumiy karena pernah menjadi tawanan Romawi di waktu kecilnya, sehingga bicaranya terpengaruh oleh dialek Romawi. Kemudian dibeli oleh seseorang dari suku Kalb, lalu dijual di Mekah. Kata Shuhaib: Aku melihat Rasulullah saat itu hanya bersama lima A’bud (bernama Abd….), dua orang wanita dan Abu Bakar. Maksudnya adalah keadaan da’wah ketika dia masuk Islam.
9. Abdullah bin Mas’ud
Semula adalah penggembala kambing milik keluarga ‘Uqbah bin Abi Mu’ith, salah seorang musyrik Quraisy. Ketika dia melihat ayat yang jelas dan seruan berakhlaq mulia dari Rasul yang mulia, ia tinggalkan berhala, dan menyertai Rasulullah saw dengan menjadi pelayannya, karena cinta dan penghormatannya kepadanya.
10. Abu Dzar Al Ghifari
Seorang Arab Badui, berbahasa Arab fasih, dan indah ketika berbicara. Ketika mendengar diangkatnya Muhammad sebagai seorang Nabi, ia suruh saudaranya pergi ke Mekah mencari tahu tentang Rasulullah saw, yang mendapat wahyu dari langit.
Ketika saudaranya datang ia diberitahu tentang ayat-ayat nyata yang didengar dan dilihatnya. Maka berangkatlah Abu Dzar dan berusaha untuk dapat bertemu dengan Rasul yang mulia ini. Ali bin Abi Thalib menerimanya sebagai tamu, karena Abu Dzar orang yang tidak dikenal di Mekah. Tamu ini meminta dengan sangat agar dapat bertemu dengan Rasulullah saw. Begitu ia mendengar langsung dari Nabi saat itu juga ia menyatakan syahadat, dan keluar ke masjid menyatakan Islam dengan suara kerasnya. Orang-orang memukulnya sehingga ia jatuh ke tanah. Al Abbas bin Abdul Muththalib menyelamatkannya dari pengeroyokan itu, mengingatkan kaumnya bahwa Abu Dzar adalah suku Ghifar, yang menjadi lintasan orang Quraisy ketika berdagang ke Syam.
Keimanan yang memenuhi hati Abu Dzar menjadikannya tidak dapat mengendalikan diri untuk menyatakannya, meskipun berhadapan dengan derita.
الإسلام يجمع أتباعه على مبادئه السامية
D. ISLAM MENGHIMPUN PENGIKUTNYA DI ATAS PRINSIP YANG LUHUR
Saat itu Nabi tidak membawa pedang yang dipakai untuk membunuh lawan. Tidak ada sesuatu yang membuat orang meninggalkan agama nenek moyangnya, mengikutinya untuk mendapatkan harta benda. Banyak di antara mereka yang lebih banyak kekayaannya daripada Nabi Muhammad saw, seperti Abu Bakar dan Utsman. Demikian juga para mustadh’afin yang mengikutinya lebih memilih duka, derita, lapar dan tekanan, padahal jika mereka mengikuti tuan-tuannya, mereka dapat lebih tenteram, lebih nikmat. Akan tetapi hidayah Allah itulah sebenar-benarnya petunjuk. Kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah yang mulia adalah cahaya yang melapangkan dada mereka untuk menerima iman. Tidak ada perbedaan antara tuan dan budak, antara bangsawan dan rakyat jelata, laki-laki dan wanita, miskin dan kaya, tua dan muda, kota dan pedalaman. Mereka semua terhimpun dalam agama baru dengan prinsip-prinsipnya yang mulia sehingga tersebarlah da’wah dan umat manusia masuk ke dalam agama Allah.
Mereka mempersiapkan diri untuk tadhiyah (pengorbanan) di jalan da’wah dengan jiwa dan harta mereka, karena mereka mendapatkan rasa aman, ketenangan jiwa, kebahagiaan hakiki dan keberadaan mereka di dunia menjadi bermakna. Hidupnya memiliki tujuan yang akan dicapai.
وفي رسول الله أسوة حسنة
E. RASULULLAH TELADAN YANG BAIK
Kenyataan di setiap (zaman wa makan) ruang dan waktu tidak pernah kosong dari para pendukung yang memiliki akal sehat, fitrah yang lurus dan orang-orang yang bergegas untuk mengimani apa yang telah diterimanya, meskipun berhadapan dengan penderitaan, atau kehilangan kenikmatan dunia, terutama jika menemukan pemimpin terdepan yang mulia, yang dengan akhlak dan amalnya menjadi potret hidup bagi apa yang diserukannya kepada umat manusia. Dan sesungguhnya Rasulullah saw adalah fakta dzahir aplikasi Al Qur’an.
الدروس المستفادة
F. PELAJARAN YANG BERMANFAAT
1. Yang dimaksud dengan SIRRIYATUDDA”WAH bukanlah tidak ada seorangpun yang terdengar berda’wah, akan tetapi maksudnya adalah SIRRIYATUL HARAKAH (gerakan tersembunyi), tidak terbuka dalam forum terbuka, atau yang sekrang disebut dengan DA’WAH FARDIYYAH
2. Seorang harus cepat bergerak, merekrut orang yang tsiqah lewat tajribah untuk ditawarkan da’wah kepada mereka. Hendaklah pandai memilih kader. Di antara orang-orang yang direkrut Abu Bakar As Shiddiq, enam di antaranya dijanjikan masuk surga.
3. Sebelum terbuka da’wah, seorang da’i wajib memiliki pilar kuat yang mampu menghadapi siapapun yang menghalangi da’wah
4. Seorang da’i harus menjaga da’wahnya dan pengikutnya sehingga dapat menyebar dan menemukan orang yang dapat membawa da’wahnya. Semakin tersembunyi gerakannya maka semakin menyulitkan lawan untuk memukulnya
5. Prioritas da’wah adalah orang terdekat. Dialah orang yang paling tahu dengannya. Hendaklah dimulai darinya, jangan meninggalkannya. Baik ia itu isteri, anak, orang tua, kerabat, tetangga, teman dekat, ataupun orang yang tsiqah dengannya.
6. Wanita shalihah berperan penting dalam menopang suaminya yang berdakwah seperti yang dicontohkan oleh Khadijah ra.
7. Seorang da’i tidak boleh membatasi dirinya pada generasi tertentu, atau kelas sosial tertentu. Orang pertama yang beriman dengan Nabi adalah Khadijah, anak kecil pertama adalah Ali bin Abi Thalib, orang merdeka adalah Abu Bakar ash Shiddiq. Zaid bin Haritsah adalah mantan budak Nabi. Mereka mewakili seluruh lapisan sosial.
8. Da’wah pada fase sirriyah telah mampun menghimpun seluruh lapisan masyarakat, besar-kecil, muda-tua, pria-wanita, budak-merdeka, miskin-kaya. Da’wah tidak hanya terbatas pada kelompok miskin dan hamaba sahaya saja, seakan-akan mereka adalah lapisan dendam sosial seperti yang difahami sebagian orang. Rumah Al Arqam bin Abi Al Arqam telah menghimpun seluruh kekayaan suku Quraisy.
9. Jumlah kaum muslimin pada masa da’wah sirriyah mencapai enam puluh orang, tiga puluh satu di antaranya datang dari pemuka quraisy, tiga dari qabilah lain, dua belas wanita, empat belas budak. Data ini menjawab anggapan yang menyatakan bahwa mereka yang mula-mula masuk Islam mayoritas budak dan fuqara.
10. Da’wah dengan qudwah hasanah (teladan yang baik) lebih efektif pengaruhnya dibandingkan dengan ucapan saja. Karena mayoritas orang yang menyambut da’wah adalah orang-orang yang paling mengenal Rasulullah saw, dan mengenal orang yang mengajaknya kepada Islam, seperti Abu Bakar Ash Shiddiq. Maka kita tidak bisa melupakannya.
11. Shalat sudah diwajibkan atas kaum muslimin sejak awal da’wah, meskipun berbeda bilangan rakaat atau waktunya, hingga peristiwa Isra’ Mi’raj, akan tetapi shalat telah diwajibkan bahkan menjadi sarana utama tarbiyah di Mekah, seperti yang diterangkan dalam surat Al Muzzammil
12. Ujian adalah salah satu sunnah da’wah. Maka setiap da’i harus bersabar dan berserah diri sehingga datang pertolongan Allah
13. Berbuat baik kepada orang tua adalah perintah agama meskipun mereka berbeda agama dengan kita. Mentaatinya hukumnya wajib kecuali jika menyuruh berbuat maksiat kepada Allah, maka tidak ada kepatuhan kepada makhluk untuk mendurhakai Al Khaliq
14. Mengakui kebaikan orang lain dan membalasnya adalah menjadi keharusan seorang da’i. Rasulullah saw membalas kebaikan Abu Thalib dengan mengambil Ali untuk dirawat dan diasuh di rumahnya karena ingin meringankan beban Abu Thalib. Hal ini adalah salah satu bentuk takaful (saling membantu) dalam Islam.
15. Tidak apa-apa merubah nama seseorang. Rasulullah saw telah merubah nama Abdurrahman bin Auf, dll. Dan kita disuruh memilih nama terbaik bagi anak-anak kita.
EVALUASI
1. Berilah tanda (V) pada kalimat yang benar di antara kalimat lainnya.
1- كان المسلمون الأولون يسارعون إلى الإسلام 0
أ- ليكون لهم شأن عظيم في التاريخ الإسلامي
ب- لأنهم وجدوا ما ينشدونه من السكينة والطمأنينة.
ج - لأن الرسول الكريم كان يخوفهم عذاب الله وبطشه .
2- إن أول من آمن برسول الله على الإطلاق :
أ - أبو بكر الصديق ـ - .
ب- خباب بن الأرت ـ - .
ج - السيدة خديجة –رضي الله عنها –0
2. Isilah titik-titik dalam kalimat berikut ini:
بدأ رسول الله ـ ـ الدعوة بين . . . . . . . . . . .، وكان هذا يتم. . . . . . لتجنب أذى المشركين . وكان المسلمون إذا أرادوا الصلاة انطلقوا إلى. . . . . . . . مكة واقتضت حكمة الله أن تكون مدة الدعوة في هذه المرحلة . . . . . . . . . . سنين وقد بلغ عدد المسلمين حينئذ قرابة . . . . . . . . . . كان من الطبيعي أن يكون أول المؤمنين بالرسول وقد عرفت من أخلاقه . . . . . . . . . . .و. . . . . . . . . . .فكانت أول من أسلم . وكان أول من دخل في الإسلام بعد السيدة خديجة. ومن السابقين الأولين من غير بيت الرسول الكريم. . . . . . . . . . .الذي أطلق عليه لقب. . . . . . . . . . .وكان رجلاً في قومه يألفه الناس و. . . . . . . . . . .كان تاجراً خلق وخبرة بـأنساب العرب
3. Bacalah kalimat berikut ini! Kemudian berilah tanda (V) di depan kalimat yang benar, dan tanda (X) di depan kalimat yang salah!
أ-من الوفاء أن يكفل الرسول ـ عليه الصلاة والسلام ـ علياً في صغره ، كما كفله أبو طالب في يتمه
ب-لقد كان لمحاسن أخلاق الرسول الكريم أكبر الأثر في نجاح دعوته وتصديق العقلاء له .
ج-أسرع أصدقاء رسول الله وآل بيته إلى الإيمان حين بهرتهم معجزاته الخارقة.
د-أمر الإسلام ألا يحسن أحد إلى والديه ، إن أمراه بالكفر.
هـ-اتبع المؤمنون رسول الله وصدقوه رغبة فيما عند الله لا فيما عنده
و-ليس من الضروري أن يكون الداعية قدوة فيما يدعو الناس إليه.
4. Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
a. Mengapa Rasulullah mengawali da’wahnya dengan da’wah sirriyah ?
b. Mengapa Khadijah ra tercatat sebagai orang yang terdepan masuk Islam ?
5. Komentarilah kalimat berikut ini, setelah membaca dan memahaminya!
"اجتمع في الإسلام أتباعه من الضعفاء والأقويا ، والحضريين والأعراب ، والأغنياء والفقراء مع اختلاف الأوضاع والمصالح "
6. Firman Allah:
ووصينا الإنسان بوالديه حسناً وإن جاهداك لتُشرك بي ماليس لك به علم فلا تطعهما إلى مرجعكم فأنبئكم بما كنتم تعملون .
c. Bukalah mu’jam mufahras li alfazhil Qr’an untuk mengetahui di manakah letak ayat ini dalam Al Qur’an, sebutkan nama surat dan nomor ayatnya !
d. Bukalah mushaf al mufassar, atau aisaruttafasir (Al jazairiy) dan tulislah penjelasan ayat ini dalam buku tulismu !
e. Bacalah kisah Islamnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar dan ringkaslah bacaan itu !
f. Pilihlah tiga dari para pendahulu Islam, lalu tulislah ringkasan biografinya dalam buku tulismu !
Dakwah Jahriyah
الجهر بالدعوة
DA’WAH TERBUKA
Penduduk Mekah mengamati gerakan Rasulullah saw di masyarakat, dan mereka menemukan jejak da’wahnya di tengah-tengah masyarakat Mekah pada masa da’wah sirriyah. Hanya saja mereka menganggapnya sesuatu yang kecil, tidak menyentuh para pembesar dan penasehat, yang sering muncul setiap waktu di pasar-pasar Arab dan kampung-kampungnya, kemudian hilang. Karena itu pada awalnya, mereka tidak menganggap da’wah Nabi sebagai ancaman. Mereka meyakini bahwa para pengikut itu akan segera bubar dari Nabi akan pindah kembali ke agama mereka sampai akhir.
التحول من السر إلى الجهر
PERUBAHAN DARI SIRRIYAH KE JAHRIYAH
Di sisi lain, da’wah telah memiliki tokoh-tokoh yang beriman dan menjadi komunitas yang solid. Telah menjadi kebiasaan Nabi berkumpul dengan mereka untuk memberikan pengarahan dan pengajaran. Maka Nabi memilih rumah Al Arqam bin Abil Arqam, salah seorang terdepan dalam Islam sebagai tempat pertemuan, taujih dan shalat.
Rasulullah terus melakukan da’wah sirriyah sampai Allah ijinkan untuk merubah caranya dari sirriyah ke jahriyah, dari tersembunyi menjadi terbuka, mengumandangkannya agar semakin luas wilayahnya. Ketika itu Allah turunkan ayat yang mewajibkan Rasulullah melakukan hal ini.
وأنذر عشيرتك الأقربين , واخفض جناحك لمن اتبعك من المؤمنين , فإن عصوك فقل إني بريء مما تعملون
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
215. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang- orang yang beriman.
216. Jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya Aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan" ( QS. Asy Syu’ara: 214-216 )
Ketika itu Rasulullah saw melaksanakan perintah Rabbnya. Tsiqahnya (keyakinan) kepada Allah memenuhi dirinya dalam kebenaran da’wah yang dibawanya. Beliau naik bukit Shafa, menyerukan dengan lantang: “Wahai Bani Fihr… Wahai Bani ‘Adiy… “ isi suku Quraisy dipanggil semua sehingga mereka berkumpul. Dan yang tidak dapat hadir menyuruh utusan untuk mendengarkan berita yang hendak disampaikan. Lalu Rasulullah saw berbicara:
أرأيتم لو أخبرتكم أن خيلاً بالوادي تريد أن تغير عليكم أكنتم مصدقي ؟
“ Bagaimana pendapat kalian jika saya sampaikan bahwa ada pasukan berkuda di lembah yang hendak menyerang kalian, apakah kalian membenarkannya? “
قالوا : نعم ! ما جربنا عليك إلا صدقاً
Mereka menjawab: “ Ya, kami tidak pernah membuktikan ucapanmu kecuali selalu benar. “
قال : فإني نذير لكم بين يدي عذاب شديد!!
Kata Nabi: “ Sesungguhnya kami memperingatkan kalian dari adzab yang berat. “
فقال أبو لهب : تباً لك ! ألهذا جمعتنا ؟!( ) .
Abu Lahab berkata: “ Celaka engkau! Hanya untuk urusan ini, engkau kumpulkan kami.
Maka Allah turunkan dalam hal ini ayat yang berbunyi:
تبت يدا أبي لهب وتب(1)
ما أغنى عنه ماله وما كسب(2)
سيصلى نارا ذات لهب(3)
وامرأته حمالة الحطب(4)
في جيدها حبل من مسد(5)
1. Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
مكة وأهلها بعد الجهر بالدعوة
MAKKAH DAN PENDUDUKNYA PASCA DA’WAH JAHRIYAH
Rasulullah mulai da’wah terbuka dengan tetap bertawakkal kepada Allah, menyampaikan di tengah-tengah umat manusia bahwa dirinya adalah pembawa peringatan bagi mereka dari azab hari kiamat. Berita ini tersebar luas setelah pertemuan di bukit Shafa. Warga Mekah baru menyadari bahwa masalahnya serius bukan main-main. Muhammad saw terus dengan da’wahnya, yang mengimaninya juga terus bertambah dan siap berkorban fi sabilillah. Maka orang Quraisy mulai merasakan ancaman bahaya dari da’wah ini yang akan menghancurkan apa yang mereka dapati dari nenek moyangnya, menyembah berhala. Mulai berubah tatanan yang sudah mapan antara tuan dan budak. Keluarga terbelah atas dasar iman dan kufur. Kebanggaan nasab dan kedudukan mulai luntur. Setelah peristiwa Shafa, Mekah mulai diliputi kewaspadaan dan goncangan, mulai berfikir menghadapi da’wah yang hampir menggeser tradisi dan wairsan dari nenek moyangnya.
لماذا وقفت قريش في وجه الدعوة الإسلامية ؟
MENGAPA SUKU QURAISY BERDIRI MELAWAN DA’WAH ISLAM?
دعوة الإسلام إلى الإصلاح والمساواة
1. DA’WAH ISLAM KEPADA PERBAIKAN DAN KESETARAAN
Sesungguhnya prinsip Islam yang Rasulullah ajarkan menghancurkan pilar-pilar masyarakat jahiliyah yang dibangun di atas kesukuan, membelah manusia berdasarkan kedudukan, keturunan, kekayaan dan upaya pemenuhan nafsu tanpa batas. Maka bagaimana mungkin kaum seperti ini mau meninggalkan hak-hak istimewa yang telah lama mereka rasakan dan menjadi pilar hidup serta tegaknya kekuasannya? Kaum Quraisy sangat takut dengan apapun yang baru meskipun itu benar. Mereka lebih senang dengan yang klasik yang diwarisi dari nenek moyangnya meskipun bathil (salah).
حرص الزعماء على الرياسة
2. AMBISI KEKUASAAN
Para pembesar dan pemuka Quraisy berdiri melawan da’wah Islam karena rasa hasad (iri) dalam dirinya sendiri. Karena merekalah orang yang paling berambisi untuk menjadi pemimpin, sehingga mereka buta dari kebenaran. Mereka tidak melihat Rasulullah, kecuali sosok yang akan mengambil sendiri seluruh kekuasaan. Dalam dugaan mereka bahwa da’wah adalah kekuatan yang memberikan kepada pembawanya ghanimah materi dan kekuasaan.
عبادة الأصنام تيسر لهم ارتكاب السيئات
3. MENYEMBAH BERHALA MEMUDAHKANNYA MELAKUKAN KEBURUKAN
Warga Makkah mengakui bahwa berhala mereka tidak mampu mendatangkan keuntungan atau menghindarkan bahaya. Berhala itu tidak akan menuntut mereka karena kesalahan yang mereka buat. Dari itulah mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka menyadari jika beriman kepada Allah, maka mereka akan diperhitungkan apa yang telah mereka perbuat. Sehingga mereka menolak beriman dan meneruskan kufurnya untuk dapat menikmati kebebasannya dan kebahagiaan dengan berhalanya.
الإيمان بالآخرة يلزمهم بالصلاح ويمنعهم من الظلم
4. MENGIMANI AKHIRAT MENGHARUSKAN BERAMAL SHALIH DAN MENCEGAHNYA DARI PERBUATAN ZHALIM
Ayat-ayat tegas yang dibacakan Nabi Muhammad saw mengetuk telinganya, mengingatkan mereka dari adzab Allah ketika mereka dihadapkan dengan perhitungan amal yang detail setelah kematian. Jika mereka beramal baik maka surga balasannya, dan jika beramal buruk maka neraka abadi telah menantinya.
Orang-orang Quraisy mengalami kebimbangan tentang kebangkitan, perhitungan dan surga, karena keterikatan mereka dengan kenikmatan sesaat hari ini. Adapun mengimani surga maka akan mengharuskan mereka beramal shalih, hati terus terjaga, usaha yang serius, hidup mulia. Sedang mereka ingin lepas dari semua tugas ini agar dapat melakukan maksiat, memenuhi syahwat, tanpa ada pengawas atau penghitung. Dari semua itulah mereka melakukan perlawanan keras dan penolakan terhadap da’wah tauhid, dendam kepada Rasul yang mulia dan para pengikutnya yang beriman.
قريش على طريق الخصومة والعداء
5. SUKU QURAISY DI JALUR PERMUSUHAN DAN PERLAWANAN
Rasulullah saw berdakwah dengan hikmah serta nasehat yang baik, berdialog dengan cara yang lebih baik, lembut dalam menampilkan Islam, mengungkap aib berhala dan keburukannya, sebagai pengamalan perintah Allah yang telah menurunkan ayat yang tegas, shabar dalam da’wah. Tidak mengungkit pemberiannya pada siapapun atau merasa telah banyak memberi. Tetapi ini semua tidak membuat para pembesar dan pemimpin merelakannya. Statusnya telah menggelapkan matanya, yang mereka lihat bahwa da’wah Muhammad adalah ancaman bagi kepentingannya.
Dari sinilah kaum Quraisy mulai meletakkan permusuhan dan perlawanan, anti kebenaran dan menyerang jalan yang lurus. Hatinya dipenuhi duri kebencian dan ketidaksukaan, untuk memuaskan egoisnya yang menjijikkan dan kesombongannya yang menyakitkan.
Berikutnya kita akan lihat tekanan kaum Quraisy atas Nabi Muhammad saw dan orang-orang yang mengimaninya, dengan berbagai macam bentuk siksaan dan tekanan.
الدروس المستفادة
PELAJARAN BERHARGA
1. Tidak diragukan lagi bahwa jahriyatudda’wah yang Rasulullah lakukan adalah perintah Allah. dan hal itu di zaman sekarang ini sangat berpulang kepada kondisi yang meliputi da’wah dan para aktifisnya. Sehingga sangat berbeda-beda kerena perbedaan situasi, kondisi, dan tempat. Sedangkan orang yang lebih berhak didakwahi adalah kerabat dekat, secara keturunan (nasab), atau tempat tinggal, karena merekalah yang paling mengenal da”inya.
2. Cara dan gaya da’wah bukan sesuatu yang tauqifi (paten dari Allah) seperti shalat. Maka tidak menjadi kewajiban para da’i hari ini untuk naik bukit kemudian memanggil kaumnya. Akan tetapi berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Para da’i berkewajiban menggunakan seluruh sarana yang memungkinkan untuk menyebarkan da’wahnya.
3. Da’wah jahriyah hari ini adalah hukum aslinya. Sehingga semua orang dapat mendengar tentang Islam. Akan tetapi masih boleh sirriyah di sebagian situasi yang mencekam atau gerakan yang menekan. Karena mereka yang mengintai Islam sangat banyak sekali, da’wah jahriyah lebih luas jangkauannya, meskipun da’wah fardiyah lebih fokus. Keduanya saling berkaitan dalam da’wah dan saling menyempurnakan. Prinsipnya tarbiyah (pembinaan) harus terus berlangsung di sepanjang waktu.
4. Di tengah-tengah da’wah terbuka seorang da’i harus memilih elemen-elemen yang bagus yang memiliki kesiapan untuk memikul beban da’wah. Karena mereka akan menjadi figur-figur da’wah setelah itu. Sebagaimana yang Rasulullah saw lakukan bersama para sahabatnya di rumah Al Arqam bin Abil Arqam. Adapun hanya dengan da’wah terbuka saja, maka mereka akan terpisah-pisah kembali sebagaimana mereka tadi berkerumun, tidak akan ada bekas yang diharapkan dalam merealisasikan tujuan dan sasaran da’wah.
5. Para da’i wajib tegas dalam da’wahnya, tidak basa-basi dalam kebenaran meskipun hal ini harus berhadapan dengan penderitaan fisik, atau materi. Hendaklah membuka hakekat sesuatu sebagaimana Ibrahim menyebut berhala dengan kata BERHALA tidak dengan kata tuhan.
6. Sebagaimana Rasulullah saw telah menjelaskan kesesatan kaum musyrikin, menilai bodoh para pemimpinnya, mencela tuhan-tuhannya, maka kita juga harus tegas, maka tidak boleh menyebut riba dengan bunga, lacur dan jorok dengan seni, nifaq dengan sebutan diplomasi, dst.
7. Da’wah Islam adalah da’wah perbaikan, dan kesetaraan untuk semua. Da’wah pengorbanan bukan mengambil keuntungan, bukan untuk mebelah ras, memperbudak manusia. Da’wah pembebasan dari nafsu, da’wah untuk beramal dan istiqamah. Dari itulah da’wah ini dilawan oleh para pemuas nafsu, pemburu jabatan, kepentingan tertentu, orang-orang yang iri yang tidak meolak keberadaan Al Qur’an kecuali karena diturunkan kepada Muhammad saw meskipun merekalah yang memberinya gelar Ash Shadiq (yang benar) dan Al Amin (terpercaya) sebelum masa kerasulan, mereka menerimanya sebagai hakim yang adil dalam meletakkan hajar aswad kembali ke tempat semula ketika renovasi ka’bah, kemudian mereka memusuhinya. Sungguh kontras sekali sikap mereka ini.
EVALUASI
1. Sempurnakanlah kalimat berikut ini:
(أ) اختار رسول الله ـ ـ دار. . . . . . . . . .مكاناً للإرشاد و. . . . . . . . . ومكث
يدعو إلى الله. . . . . . فصعد على . . . . . . .وجعل ينادي : يا بني. . . . . . . . . يا بني. . . . . . . . . . .حتى اجتمعوا فأخبرهم أنه. . . . . . . . . . .بين يدي عذاب شديد .
(ب)دعا الإسلام إلى عقيدة . . . . . . . . . . .والتصديق بيوم. . . . . . . . . . .
وإلى. . . . . . . . . . .بين الناس جميعاً ، فوقف زعماء قريش ضد الدعوة ، لأنهم كانوا
حريصين على. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Berikan tanda (V) di depan kalimat yang kamu anggap benar dan tanda (X) di depan kalimat yang kamu anggap salah:
3. من طبيعة الدعوة الحقة أن يبدأ الداعي إلى الله بأهله وعشيرته .
4. إن عبادة الأوثان تحرض متبعيها على اقتراف المنكرات.
ج- الإسلام لا يفرق بين الناس إلا على أساس التقوى وصالح العمل .
د- تدبرت قريش أمر الدعوة ، واستعملت الحكمة في معاداة الرسول .
هـ- كان من الممكن أن تستمر الدعوة سراً ، ليتحقق لها الذيوع والانتشار.
5. berilah tanda (V) di depan kalimat yang benar di antara kalimat berikut ini
1-وقف المشركون في وجه الدعوة الإسلامية :
أ-لاعتقادهم القوي في عبادة الأصنام.
ب-خوفاً على مكانتهم وحقداً على الرسول .
ج-لمجرد العناد والمشاكسة.
2-لم تكن قريش تشكل خطراً على رسول الله ـ ـ زمن الدعوة السرية :
أ-لاعتقادها أنه كغيره من الوعاظ والرهبان.
ب-لأنها لم تكن تعلم شيئاً عنها .
ج-لأن الله تعالى أعماهم وأغشى أبصارهم.
3-أصر المشركون على عبادة الأصنام وحاربوا من أجلها :
أ-لغفلتهم وقلة عقولهم .
ب- لاعتقادهم أن الأصنام توجههم إلى الخير والنجاة .
ج-لأنها تمحو ذنوبهم .
6. Jawablah dengan singkat:
a. mengapa orang quraisy berdiri melawan Rasulullah saw dan da’wahnya kepada Islam
b. Apa yang Rasulullah lakukan ketika Allah memerintahkannya untuk da’wah jahriyah
7. firman Allah:
: تبت يدا أبي لهب وتب ما أغنى عنه ماله وما كسب سيصلى ناراً ذات لهب وإمرأته حمالة الحطب في جيدها حبل من مسد
a. merujuklah ke Zubadatuttafasir atau tafsir Ibnu Katsir, bacalah penjelasan surah itu, dan ringkaslah apa yang kamu fahami
-------------------------------------
Dakwah ke Thaif
الوحدة الثالثة :الاتجاه بالدعوة لغير قريش
Dakwah Diluar Suku Quraisy
III. MENGARAHKAN DAKWAH KE LUAR QURAISY
Pembahasan ini mencakup:
Nabi Muhammad ke Thaif, tantangan yang dihadapi dan pulang kembali
Menawarkan dakwah kepada suku-suku yang datang di musim haji.
سبب خروجه ـ -
IV. PENYEBAB RASULULLAH KE LUAR MAKKAH
Tekanan kaum musyrikin kepada Rasulullah saw setelah Khadijah ra dan Abu Thalib wafat semakin meningkat. Dakwah di tengah suku Quraisy sangat sulit dilakukan. Maka Rasulullah saw keluar, mencari tempat lain yang barangkali menemukan hati yang membuka diri untuk beriman, dan mendukung agama Allah. Berangkat ke Thaif adalah usaha keluar dengan harapan mendapatkan penolong dari suku Tsaqif, dan refresing dari kaumnya (suku Quraisy). Nabi berharap mereka akan menerima agama yang lurus yang datang dari Allah swt. Saat itu Nabi berangkat bersama Zaid bin Haritsah
الرسول في الطائف
V. RASULULLAH SAW DI THAIF
Ketika Rasulullah saw tiba di Thaif, ia segera menuju ke sekelompok bani Tsaqif, saat itu mereka menjadi pemimpin dan bangsawan Thaif, mereka bertiga bersaudara, yaitu:
Abdu Yalil bin Amr bin Umair
Mas’ud bin Amr bin Umair
Habib bin Amr bin Umair
Rasulullah mengajak mereka kepada Allah, dan berbicara dengan mereka itu tentang pembelaannya pada Islam, bersama dengan Rasulullah saw menghadapai kaumnya yang menentangnya. Kemudian ketiganya menolak tawaran Rasulullah itu dengan penolakan yang buruk sekali, tidak terlihat sedikitpun kebaikan dari mereka
Salah satunya mengatakan: Apakah Allah tidak menemukan orang lain yang bisa diutus selain kamu?
Yang lainnya mengatakan: Demi Allah, aku tidak akan mau berbicara denganmu selama-lamanya. Jika betul kamu adalah rasul utusan Allah seperti yang kamu katakan, maka sungguh merupakan bahaya paling besar, dan jika kamu berbohong di hadapan Allah, maka sudah sepatutnya saya tidak berbicara denganmu
Dan yang ketiga mengatakan: seperti itu
Ketika itulah Rasulullah saw meminta mereka untuk tidak menyebar luaskan hal ini, sehingga orang Quraisy tidak mengetahuinya yang akan semakin memperberat tekanannya kepada Nabi dan pengikutnya. Karena menganggap Nabi telah meminta bantuan kepada musuh mereka. Tetapi mereka tidak menerima permintaan ini, bahkan mereka mengerahkan para budak dan anak-anak kecil mereka untuk mengusir Nabi di tengah terik siang hari, melemparinya dengan batu sehingga berlumuran darah kedua kaki Rasulullah saw. Zaid bin Haritsah telah berusaha menghalau batu-batu itu, kemudian berlindung di kebun milik Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah. Keduanya di berlindung di kebun itu, dan anak-anak kacil yang mengejar Rasulullah saw kembali ke Thaif. Rasulullah menuju ke bawah pohon kurma, duduk di sana. Utbah dan Syaibah bin Rabiah melihat Rasulullah dan menyaksikan perlakuan anak-anak kecil di Thaif.
الرسول يناجي ربه
VI. RASULULLAH MENGADU KEPADA ALLAH
Dalam keadaan sulit seperti itulah Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengucapkan:
اللهم إنى أشكو إليك ضعف قوتي ، وقلة حيلتي ، وهواني على الناس ، يا أرحم الراحمين ، أنت رب المستضعفين ، وأنت ربي ، إلى من تكلني ؟إلى عدو يتجهمني ، أم إلى غريب ملكته أمري ؟ إن لم يكن بك غضب عليّ فلا أبالي ، ولكن عافيتك هي أوسع لي ، أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات ، وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة ، من أن تُنزل بي غضبك ، أو تُحل بي سُخْطك ، لك العُتبى حتى ترضى ، ولا حول ولا قوة إلا بك ( ) .
Ya Allah, sesungguhnya aku adukan kepada-Mu kelemahan diriku, sedikitnya usahaku, dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Engkaulah Rabb orang-orang lemah, dan Engkaulah Rabbku. Kepada siapakah engkau serahkan aku? Kepada musuh yang bermuka masam kepadaku, atau kepada orang asing yang Engkau berikan kepadanya urusanku? Selama Engkau tidak murka kepadaku maka aku tidak akan merisaukanku. Keselamatan dari-Mu terasa luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya Wajah-Mu yang telah menerangi kegelapan, memperbaiki urusan dunia dan akhirat, dari turunnya murka-Mu atas diriku, atau kebencian-Mu menimpaku. Hanya milik-Mu keridhaan sehingga Engkau meridhai. Tiada usaha dan kekuatan kecuali dengan-Mu.
إسلام عَداس
VII. ADAS MASUK ISLAM
Situasi sulit yang dialami Rasulullah saw itu disaksikan oleh kedua anak Rabi’ah, lalu keduanya tergerak hati, menyuguhkan setangkai kurma, menyuruh budaknya –seorang nasrani- bernama Adas memberikannya. Ketika Rasulullah saw mulai makan kurma itu, sambil membaca “Bismillahirrahmanirrahim”
Adas berkata: Ucapan ini tidak dikenal di tempat ini.
Nabi bertanya kepadanya: Dari negeri manakah kamu? Dan apakah agamamu?
Jawab Adas: saya nasrani dari Naynawa
Sabda Nabi : Dari negerinya orang shalih, Yunus bin Matta
Kata Adas: Apa yang kamu ketahui tentang Yunus?
Jawab Nabi: Dia itu saudaraku, seorang Nabi, dan aku juga nabi.
Adas segera memeluk Rasulullah saw menciumi kepala, tangan dan kaki Rasulullah saw. Kedua anak Rabi’ah berkata satu sama lain: Budakmu ini telah ia rusak.
Ketika Adas mendatanginya, keduanya berkata: Celaka kamu wahai Adas, mengapa kamu ciumi kepala, tangan dan kaki orang itu?
Jawab Adas : Wahai tuanku. Di atas bumi ini tidak ada yang lebih baik darinya. Ia telah memberitahukan sesuatu kepadaku yang tidak diketahui kecuali nabi
Keduanya berkata: Celaka kamu wahai Adas, jangan kamu berpaling dari agamamu, agamamu lebih baik dari agamanya
Adas kembali menemui Rasulullah saw, lalu Nabi bacakan kepadanya Al Qur’an yang berisi kisah Nabi Yunus. Dan setelah mendengarnya, Addas masuk Islam.
نزول جبريل بالنصر
VIII. JIBRIL TURUN MEMBAWA PERTOLONGAN
Dalam situasi itulah Jibril datang membawa pesan dari Allah swt kepada Rasulullah Muhammad saw. Dan berkata: Sesungguhnya Allah menyuruhku mengikuti permintaanmu terhadap kaum yang telah memperlakukanmu”
Rasulullah saw menjawab:
" اللهم اهد قومي فإنهم لايعلمون "
Ya Allah tunjukilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”
Jibril berkata:
" صدق من سماك الرءوف الرحيم "( )
Maha Benar yang telah menamakanmu ra’uf (penuh kasihan) dan rahim (penyayang)
الرسول يعود إلى مكة
IX. RASULULLAH SAW KEMBALI KE MAKKAH
Ketika Rasulullah saw pulang dari Thaif, ia tidak bisa masuk Makkah, karena mempertimbangkan sikap kafir Quraisy yang telah mengetahui perjalanan Rasulullah ke Tsaqif mencari dukungan penduduknya. Dari itulah Rasulullah saw mengutus ke Al Muth’im bin ‘Adiy bin Naufal bin Abdi Manaf, memberitahukannya bahwa ia akan masuk Makkah, dengan didampinginya. Lalu Muth’im mengabulkannya.
Al Muth’im bin Adiy dan anak-anaknya bersenjata lengkap menuju ke arah Taif menjemput Rasulullah saw.
Ada sebagian kaum musyrikin yang bertanya kepada Muth’im bin Adiy: Kamu pendamping atau pengikut?
Kata Muth’im: Pendamping
Mereka berkata: Jika demikian maka jaminanmu tidak akan dibatalkan jaminanmu.
X. PELAJARAN BERHARGA
Ketika seorang da’i menghadapi kesulitan, maka saat itu muncullah potensi dan kemampuan tersembunyinya, hakekat pengetahuan yang pernah Allah berikan kepadanya
Standar jahiliyah tentang kekuasaan dan kepemimpinan dari dahulu sampai sekarang yang itu-itu aja dalam memilih pemimpin
Cara batil dari dahulu belum berubah: penggunaan kekerasan ketika tidak bisa berargumen di hadapan dalil atau bukti
Berdoa adalah senjata orang beriman, dan merupakan salah satu perangkat di antara perangkat perang dan dakwah
Sikap da’i adalah salah satu media dakwah, dan merupakan salah satu tampilan kerja di hadapan ahlul batil, disampinng wawasan luas para da’i yang membuatnya memahami situasi
Kufur itu satu aliran meskipun berbeda dalam banyak hal, tetapi satu dalam menghadapi Islam dan kaum muslimin –Adas semula tidak memeluk agama mereka, tetapi mereka menolak ketika hendak masuk Islam, dan menasehatinya untuk bertahan dengan nasraninya
Kabar gembira pertolongan Allah kepada orang beriman adalah nikmat dari Allah
Seorang da’i yang menyadari keadaan kaumnya, mengetahui seberapa jauh penyimpangan mereka dan tidak berputus asa dari pertolongan Allah
Menjaga kebaikan dan bantuan orang lain , seperti yang Rasulullah katakan dalam masalah tawanan perang badr”
" لو كان المطعم بين عدي حياً ثم كلمني في هؤلاء النفر لتركتهم له .
Jika seandainya Al Muth’im bin Adiy masih hidup kemudian ia berbicara kepadaku tentang mereka ini, pasti aku serahkan kepadanya.
_________________
EVALUASI
1. Rasulullah saw pergi ke Thaif karena beberapa sebab, antara lain adalah:
a.
b.
2. Berilah tanda (V) di depan kalimat yang benar dan tanda (X) pada kalimat yang salah berikut ini:
أ-استقبل أهل الطائف الرسول استقبالاً حسناً .
ب-أسلم عتبة وشيبة ابنا ربيعة .
ج-آمن عدَّاس بالرسول ـ عليه الصلاة والسلام
د-دخل الرسول ـ ـ مكة في جوار المُطعم بن عدي .
3. Isilah titik-titik berikut ini dengan kalimat yang cocok:
طلب الرسول إلى أهل. . . . . . . . . . . .أن لا يشيعوا خبر وصوله إليهم فيشتد
أذى . . . . . . . . . له و. . . . . . . . لأنه استعان عليهم بـ. . . . . . فلم يفعلوا ، بل أغروا به. . . . . . . . . . . . و . . . . . . . . . . . . ابني ربيعة .
4. Rasulullah saw bersabda: Ya Allah tunjukilah kaumku, karena mereka tidak tahu”. Kondisi apakah yang melatar belakanginya?
5. Firman Allah:
" لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم "
Carilah dalam mu’jam mufahras li alfazhil-Qur’an, tulislah nama dan nomor surahnya
6. Apakah keberadaan tiga orang yang Nabi temui di Thaif itu salah pilih Nabi atau ujian dari Allah?
7. Permintaan Nabi kepada para pemuka Tsaqif untuk tidak menyebar luaskan berita keberadaannya di Thaif karena takut keselamatan dirinya atau keselamatan dakwah dan pengikutnya. Apakah menjadi kewajiban para da’i hari ini melakukan kalkulasi seperti itu. Sebutkan contoh riil da’ib hari ini
عرض الدعوة على القبائل في موسم الحج
MENAWARKAN KEPADA QABILAH-QABILAH DI MUSIM HAJI
Setelah memasuki era dakwah jahriyah Rasulullah saw memanfaatkan musim haji untuk berdakwah di Makkah. Rasulullah mendatangi mereka di pemondokan-pemondokannya di mina dan tempat pemberhentian lainnya. Menanyakan satu persatu qabilah, menanyakan tempat tinggalnya dan mendatangi pasar-pasar mereka yang berbeda-beda: ‘Ukazh, Majinnah, dan Dzil Majaz, meminta mereka untuk memberikan keamanan dan melindunginya agar dapat menyampaikan risalah Allah.
Rasulullah katakan:
يا بني فلان : إني رسول الله إليكم ، يأمركم أن تعبدوا الله ، ولا تشركوا به شيئاً ، وأن تخلعوا ما تعبدون من دونه من هذه الأنداد ، وأن تؤمنوا بي وتصدقوني وتمنعوني حتى أبين عن الله عز وجل ما بعثني به
Wahai bani fulan, sesungguhnya aku adalah rasul/utusan Allah untuk kalian semua, menyuruh kalian menyembah Allah, tidak mensekutukan dengan apapun, menanggalkan apa segala sekutu yang pernah kalian sembah selain-Nya, hendaklah kalian beriman denganku, membenarkanku, melindungiku, sehingga aku jelaskan apa yang telah Allah sampaikan kepadaku.
Abu Lahab –pamannya- mengikutinya dari belakang, berselendang kain Adaniyah. Ketika Rasulullah selesai berbicara, menyampaikan dakwahnya, Abu Lahab berkata:
يا بني فلان ، إن هذا إنما يدعوكم إلى أن تسلخوا اللات والعُزى من أعناقكم ، وحلفاءكم من بني مالك ، فلا تطيعوه ، ولا تسمعوا منه ( ) .
Wahai Bani Fulan, sesungguhnya orang ini mengajak kalian untuk melepaskan Laata dan Uzza dari leher kalian, dan para pemimpin kalian dari Bani Malik, maka jangan kalian ikuti dia, dan jangan dengarkan ucapannya.
Rasulullah saw mendatangi Bani Amir bin Sha’sha’ah, mengajaknya beriman kepada Allah swt. Rasulullah perkenalkan dirinya, ada salah seorang dari mereka yang bernama BUHAIRAH bin FARAS berkata:
أرأيت إن نحن بايعناك على أمرك ثم أظهرك الله على من خالفك أيكون لنا الأمر من بعدك ؟
Apakah jika kami berbaiat kepadamu, membantu dakwahmu, kemudian Allah menangkan kamu atas para penentangmu, apakah kami akan mendapatkan posisi ini setelah kamu?
Rasulullah menjawab:
الأمر إلى الله يضعه حيث يشاء .
Urusan ini dikembalikan kepada Allah, yang memberikan kepada siapa saja yang dikehendaki
Lalu orang itu berkata:
أفنهدف نحورنا للعرب دونك ، فإذا أظهرك الله كان الأمر لغيرنا ؟لا حاجة لنا بأمرك !
Bagaimana mungkin kami pertaruhkan leher kami kepada bangsa Arab untuk membelamu, kemudian setelah Allah berikan kemenangan kepadamu, lalu diserahkan kepada selain kami. Maka kami tidak tertarik dengan tawaranmu.
Mereka menolak Nabi.
Demikianlah orang naf’iy (pragmatis) tidak akan mau mengulurkan bantuannya kecuali jika ada keuntungan yang kembali kepadanya, dan ghanimah yang dapat diperoleh dari infestasinya. Kepadanya kita sampaikan saja,
ليس عندنا من جزاء إلا ثواب الله إن أخلصت ، والجنة إن علم الله فيك خيراً ـ فإن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين ( )
Sayang sekali, kami tidak memiliki balasan kecuali balasan dari Allah jika ikhlas, dan surga jika Allah membuktikan kebaikanmu. Karena sesungguhnya bumi ini milik Allah, yang akan mewariskan kepada siapapun yang dikehendaki, dan akhir yang baik bagi orang-orang yang bertaqwa.
Tidak diragukan lagi, bahwa hal ini menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad saw, kalau ia mengharapkan dunia, maka pasti menyetujui perminataannya.
Ketika Bani Amir kembali (ke kampung halamannya) bertemu dengan seorang syeikh (lanjut usia) yang tidak dapat ikut di musim haji itu, syeikh itu bertanya tentang pengalaman musim hajinya. Mereka bercerita: Bahwa kami kedatangan seorang anak muda, yang mengaku sebagai nabi, mengajak kami untuk membela dan berbaris bersamanya, membawanya ke negeri kami.
Syeikh itu memukulkan tangannya di kepalanya, kemudian bersumpah bahwa yang kamu katakan itu adalah keturunan Ismail, dan sesungguhnya ia benar, bagaimana pikiran kalian ketika itu.
Inilah buktilain yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad saw dalam dakwahnya.
Syeikh itu memotifasi kaumnya untuk beriman dengan Rasulullah saw, bahkan menyalahkan mereka karena tidak segera membelanya.
Rasulullah juga mendatangi Bani Hanifah di pemondokannya, mengajaknya kepada Allah, Nabi perkenalkan dirinya. Qabilah ini menjadi qabilah yang paling buruk tanggapannya pada Nabi. Sikap demikian bukanlah sikap yang aneh bagi mereka, sebab dari mereka terdapat Musailamah Al Kadzdzab.
CARA LAIN MENAWARKAN DA’WAH
Cara lain yang Rasulullah lakukan dalam dakwahnya kepada para qabilah adalah bahwa tidak ada seorang dari qabilah Arab yang terkenal nama dan statusnya terdengar datang ke Makkah kecuali Nabi temui lalu menngajaknya kepada Allah dan menawarkan dirinya kepada mereka.
Suwaid bin Ash Shamit –salah seorang dari Bani Umar bin Auf- datang ke Makkah menunaikan haji, Rasulullah temui ketika mendengar kedatangannya, Rasulullah mengajaknya kepada Allah dan kepada Islam.
Suwaid berkata : barangkali kamu ada sesuatu seperti yang aku bawa
Nabi bertanya: Apa yang kamu bawa
Kata Suwaid : Majallah Luqman
Nabi berkata : Coba tunjukkan padaku
Suwaid menunjukkannya kepada Nabi
Nabi berkata: Seesungguhnya ini adalah kalimat indah, dan yang aku bawa lebih mulia darinya: Al Qur’an yang Allah turunkan kepadaku, dialah petunjuk dan cahaya. Kemudian Rasulullah membacakan Al Qur’an padanya, dan mengajaknya masuk Islam. Ia tidak menolaknya. Dan berkata: Sesungguhnya ini adalah bacaan yang indah, kemudian ia tinggalkan Nabi, kembali ke Madinah bertemu dengan kaumnya. Tidak lama setelah itu ia dibunuh oleh suku Khazraj, sebelum peristiwa Bu’ats
Salah seorang kaumnya berkata: Sesungguhnya ia terbunuh dalam keadaan muslim.
Di antara qabilah yang Nabi ajak masuk Islam adalah Aus dan Khazraj. Dan Allah lapangkan dada mereka untuk menerima Islam. Dan akan diuraikan pada pembahasan berikutnya.
الدروس المستفادة
PELAJARAN BERHARGA
1. Cara dakwah itu bermacam-macam dan banyak jumlahnya. Dan seorang da’i yang sukses adalah yang mampu mendayagunakan berbagai macam cara yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi
2. Dakwah ilallah harus betul-betul ikhlas/bersih tidak karena maslahat, keuntungan, tawar menawar, apapun kondisi dan resikonya
3. Semakin banyak ujian, semakin besar ujian Allah akan antarkan tokoh-tokoh besar yang berbobot dan berstatus di tengah-tengah kaumnya, dan menjadi pelindung dakwah
4. Seorang da’i menyempatkan diri mendengar dalil dan argumentasi fihak lain. Jika sejalan dengan Islam diberi dukungan dan jika bertentangan dengan Islam menyatakan penolakan khususnya jika berbenturan denganaqidah
عوامل النصر والثبات
FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN DAN KETAHANAN
1. الإيمان بالله وحده ومعرفته حق المعرفة
Beriman kepada dan mengenal Allah dengan benar. Iman yang kuat jika berpadu dengan hati yang segar berseri, seperti gunung yang kokoh. Pemilik iman yang tepat dan keyakinan yang kuat akan memandang seluruh beban dunia betapapun banyak dan besarnya, akan terasa ringan dan gampang
2. قيادة حكيمة
Komandan yang bijak, yang diterima dengan hati terbuka. Rasulullah saw adalah orang yang paling mulia, paling cerdas, paling baik dan paling utama
3. الشعور بالمسئولية
Merasa bertanggung jawab. Perasaan ini membuat seseorang tidak akan pernah menghindar atau berpaling dari tugas dalam keadaan apapun. Akibat lari dari tanggung jawab lebih berbahaya daripada beban, tekanan yang dialami kita ia tetap mempertahankannya.
4. الإيمان بالأخرة
Mengimani akhirat bersamaan dengan rasa bertanggung jawab. Karena hal ini akan menjadikan seorang da’i merasa yakin bahwa dia akan menghadap Allah Pencipta alam semesta yang akan memperhitungkan amalnya. Kemungkinan akan kembali kepada nikmat abadi atau siksa yang pedih. Menyadari sepenuh hati bahwa dunia dengan segala derita dan nikmatnya tidak sebanding dengan sehelai sayap nyamuk di hadapan Allah swt
5. القرآن الكريم
ayat-ayat Al Qur’an yang memberikan argumen dan bukti kekuatan prinsip-prinsip Islam, menuntut kaum muslimin kepada kekuasaan Allah dan membangun masyarakan manusia terbesar dan terindah di alam semesta. Ayat-ayat Al Qur’an menggerakkan cita rasa kaum muslimin untuk sabar dan tangguh.
6. البشارات بالنجاح
Optimis dengan Keberhasilan. Kaum muslimin menyadari betul bahwa sejak pertama kali mereka menemui tekanan dan intimidasi bahwa masuk Islam bukan berarti menghindari musibah dan kematian. Akan tetapi dakwah Islam itu sejak pertama dikumandangkan adalah perlawanan terhadap jahiliyah dan sistemnya yang zhalim. Tujuan utama dakwah adalah menyebarkannya di muka bumi agar umat manusia terbimbing menuju keridhaan Allah, mengeluarkan mereka dari penyembahan sesama makhluk untuk menyembah Tuhan Pencipat makhluk itu.
EVALUASI
1. Abu Lahab berperan penting dalam permusuhannya kepada Rasulullah saw ketika Nabi menawarkan dirinya di hadapan qabilah-qabilah yang datang ke Makkah. Jelaskan hal ini
2. isilah titik-titik di bawah ini dengan kalimat yang benar
أ-كان ـ عليه الصلاة والسلام ـ يخرج في المواسم يدعوهم إلى . . . . . . . . . . . . . و. . . . . . . . . . . . . . و . . . . . . . . . . . . . . ويعرض نفسه عليهم ليحموه حتى يؤدي. . . . . . . . . . . . . . فكان بعضهم يرد رداً وآخرون يردون رداً . . . . . . . . . . . . . .
ب-بنو حنيفة هم رهط . . . . . . . . . . . . . كانوا من . . . . . . . . . . . . . .رداً .
3. Berilah tanda (V) pada kalimat yang benar dan tanda (X) pada kalimat yang salah berikut ini:
أ-عاهد الرسول ـ بني عامر على إعطائهم السلطة من بعده .
ب-شيخ بني عامر يقرُّ نبوة " محمد " .
ج-مات سويد بن الصامت كافراً .
د-قال سويد بن الصامت عن القرآن الكريم إن هذا القول حسن .
4. Bagaiman pendapatmu tentang Buhairah bin Faras terhadap Rasulullah saw
5. Gunakan buku Nurul Yaqin Syejh Al Khudhari, atau buku As Sirah An Nabawiyah fi Dhau’il Qur’an was Sunnah. Lalu tulislah makalah dengan tema “MENAWARKAN DAKWAH KEPADA PARA QABILAH DI MUSIM HAJI”
مراجع الوحدات الأولى والثانية والثالثة
REFERENCE UNIT I,II, III
1-القرآن الكريم.
2-السيرة النبوية لابن هشام . ط . دار إحياء التراث العربي ـ بيروت.
3-نور اليقين للشيخ محمد الخضري . تحقيق محيي الدين الجراج .
4-السيرة الحلبية ط .مكتبة عيسى البابي الحلبي .1932م.
5-فقه السيرة للشيخ محمد الغزالي .ط .السابعة 1976 م .
6-دروس في السيرة للدكتور السباعي . ط . بيروت لبنان ـ دار الشروق .
7-الطبقات الكبرى لابن سعد.
8-رسائل الشهيد حسن البنا .ط . الدار السعودية للنشرـ جده .
9-السيرة التحليلية في ضوء القرآن والسنة . . للشيخ الدكتور / محمد أبو شهبة ـ مكتبة الكليات الأزهرية 1969.
10-حياة محمد للدكتور محمد حسين هيكل . ط . مكتبة النهضة المصرية 1965.
11- البداية والنهاية لابن كثير . ط . القاهرة 1932م ـ السعادة .
ومن المراجع المعاونة:
1-كتب الصحاح الست واللؤلؤ والمرجان فيما اتفق عليه الشيخان . ط . الأوقاف ـ الكويت .
2-المعجم المفهرس لألفاظ القرآن الكريم . للاستاذ / محمد فؤاد عبد الباقي .
3-المعجم المفهرس لألفاظ الحديث النبوي .
4-القاموس المحيط .
5-عبقرية محمد لعباس محمود العقاد . ط . دار الأهرام ـ القاهرة 1966 م.
Diposkan oleh budiman di 17.47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar