Kisah Nabi Muhammad dalam usia 12 tahun diajak pamannya, Abu Thalib untuk berdagang ke Syam. Disebutkan para ulama yang menulis kitab tentang sejarah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat dicintai oleh Abu Thalib, sehingga Abu Thalib senang membawa Rasulullah ke mana pun dia pergi. Di antara hal yang disebutkan tentang kecintaan Abu Thalib kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam adalah karena adab dan akhlak yang dimiliki Rasulullah.
Saat sampai di suatu daerah yang bernama Bushra (sekarang bernama Suriah), mereka diajak mampir oleh seorang rahib bernama Buhaira.
Padahal kafilah-kafilah Arab sebelumnya melewati daerah tersebut tidak pernah ada yang menawari untuk mampir berisitirahat, tetapi kali ini mereka didatangi rahib, tokoh agama Nasrani yang mengetahui kitab Taurat dan Injil, menawarkan untuk mampir ke rumahnya untuk beristirahat sejenak.
Rahib tersebut menyebutkan bahwa Muhammad muda saat itu adalah utusan Allah yang akan membawa wahyu sebagai Nabi yang terakhir, dst, sebagaimana sifat-sifat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang dia dapatkan di dalam Taurat dan Injil.
Ketika itu, Abu Thalib dan para kafilah Quraisy bertanya tentang bagaimaan rahib tersebut mengetahui hal tersebut. Disebutkan dalam kitab-kitab sejarah, bahwa Rasulullah selama dalam perjalanan selalu dinaungi oleh awan. Kemudian rahib menyebutkan juga, bahwa dia selalu melihat, bahwa pohon-pohon merunduk ketika dilewati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menaunginya dari panas matahari. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Tirmidzi dan para ulama muhadditsin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar