Masyarakat di Makkah dan bangsa Arab selalu membicarakan, kedatangan Nabi yang ditunggu-tunggu sudah semakin dekat.
Para pendeta Yahudi dan Nasrani, serta peramal-peramal Arab selalu membicarakannya.
Dan Alloh swt telah mengabulkan do’a Nabi Ibrohim as. Yang diabadikan dalam al-Qur’an:
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ
“Tuhan kami, utuslah bagi mereka seorang Rosul dari kalangan mereka.” (QS. Al-Baqoroh: 129).
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ
وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Ya Rabb-kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan, yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada
mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan hikmah serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." –
(QS.Al-Baqoroh:129)
Dan terwujudlah kabar gembira dari Nabi Isa as.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ
اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا
جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
“Dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rosul yang akan
datang sesudahku, namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. As-shof : 6).
Hingga pada malam detik-detik menggembirakan bagi semesta akan
lahirannya bayi suci yang kedatangannya dinantikan seluruh makhluk,
Aminah tidak pernah merasa letih atau pun kepayahan.
Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i di kitabnya An-Ni’matul Kubro ‘Alal ‘Aalam menyebutkan:
Pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan
Robi’ul-Awwal), saat kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat,
Alloh swt semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya kepada Sayyidah
Aminah. Mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12 Bulan Robi’ul
Awwal hingga malam kelahiran Rosululloh Muhammad saw,
Pada malam tanggal 1 Alloh swt melimpahkan segala kedamaian dan
ketentraman yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga beliau
merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan
sebelumnya.
Pada malam tanggal 2 datang seruan berita gembira kepadanya bahwa
sebentar lagi dirinya akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari
Alloh swt.
Pada malam tanggal 3 datang seruan memanggil kepadanya:
”Wahai Aminah, sudah dekat saatnya Engkau akan melahirkan Nabi agung
Rosululloh Muhammad saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada
Alloh swt.”
Pada malam tanggal 4 Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.
Pada malam tanggal 5 Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyulloh Ibrohim as Kholilulloh.
Pada malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rosululloh saw memenuhi segala penjuru alam semesta.
Pada malam tanggal 7 Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih
berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar
gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak.
Pada malam tanggal 8 Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan:
”Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat
kelahiran Nabi agung kekasih Alloh swt Pencipta alam semesta.
Pada malam tanggal 9 Alloh swt semakin mengucurkan limpahan belas
kasih sayangnya kepada Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun
rasa sedih, susah atau sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam tanggal 10 Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw.
Pada malam tanggal 11 Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit
dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Muhammad saw.
Maka, pada malam 12 Bulan Robi’ul-Awwal, langit dalam keadaan cerah
tanpa ada mendung sedikitpun, saat itu Abdul Mutholib sedang bermunajat
kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di
rumah, tanpa ada seorangpun yang menemaninya.
Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah, dan
perlahanan-lahan muncul empat wanita yang sangat anggun nan cantik
jelita, diliputi cahaya yang memancar berkilauan disertai semerbak harum
wewangian memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama berkata kepada Sayyidah Aminah:
”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini
wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau.
Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi agung junjungan alam semesta
(Muhammad saw).
Kenalilah olehmu sesungguhnya aku ini adalah Hawwa’ Ibunda seluruh umat manusia. Aku diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.”
Kemudian Ibu Hawwa’ duduk di samping kanan Sayyidah Aminah.
Wanita yang kedua mendekat kepada Sayyidah Aminah dan berkata:
”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini
wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau.
Sebentar lagi engkau akan melahirkan (Nabi Muhammad saw) seorang Nabi
agung yang dianugerahi Alloh swt kesucian yang sempurna pada diri dan
kepribadiannya. Nabi agung yang ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya
para Nabi dan para kekasih Alloh swt. Nabi agung yang cahayanya meliputi
seluruh alam semesta.
Dan ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku ini adalah Sarah
istri Nabiyyulloh Ibrohim as, aku diperintahkan Alloh swt untuk
menemanimu.”
Kemudian Sayyidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayyidah Aminah.
Wanita ketiga mendekat dan kepadanya dan berkat:
”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini
wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau.
Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi agung (Muhammad saw) Kekasih
Alloh swt yang paling agung, dan insan sempurna yang paling utama
mendapati pujian dari Alloh swt dan dari seluruh makhuk-Nya.
Ketahuilah sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.”
Kemudian Sayyidah Asiyah binti Muzahim tersebut duduk di belakang Sayyidah Aminah.
Sejenak Sayyidah Aminah semakin kagum, karena wanita yang ke empat
lebih anggun berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa, wanita itu
mendekat kepada Sayyidah Aminah dan berkata:
”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini
wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau.
Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi agung (Muhammad saw) yang
dianugerahi Alloh swt berbagai macam mukjizat yang sangat agung dan
sangat hebat, dialah junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, hanya
untuk dia semata segala bentuk Sholawat (Rohmat) Alloh swt dan Salam
Sejahtera-Nya yang sempurna.
Ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam Ibunda
Nabiyyulloh Isa as. Kami semua ditugaskan Alloh swt untuk menemanimu
demi menyambut kehadiran Rosululloh Muhammad saw.”
Kemudian Sayyidah Maryam Ibunda Nabiyyulloh Isa as duduk mendekatkan diri di depan Sayyidah Aminah.
Maka, keempat wanita suci mulia yang agung di sisi Alloh saw tersebut
kemudian merapat dan mengelilingi Sayyidah Aminah Binti Wahab, ibunda
Rosululloh Muhammad saw. sehingga beliau semakin memuncak rasa kedamaian
dan kebahagiaan dalam jiwanya.
Keajaiban berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi
sekelompok manusia bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki
ruangannya dan mereka memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Alloh
dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda.
Saat berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka
dan terlihat olehnya berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang
sangat indah berkilauan yang saling berterbangan di langit ke segenap
penjuru angkasa yang sangat cerah dipenuhi cahaya.
Detik berikutnya adalah Alloh swt perintahkan kepada Malaikat Ridlwan
penjaga sorga agar mengomando semua bidadari sorga berdandan dan
memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutera dengan bermahkotakan
emas, intan permata yang gemerlapan dan menebarkan wewangian sorga yang
harum semerbak ke segala arah demi menyambut kedatangan Nabi Muhammad
saw.
Selanjutnya, Alloh swt limpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibril
as untuk mengemban tugas agung dalam momen yang paling agung dan
bersejarah bagi seluruh makhluk Alloh swt.
Alloh swt berfirman kepada Malaikat Jibrilas:
”Wahai Jibril… Serukanlah kepada seluruh arwah suci para Nabi, Rosul dan
para Wali agar berbaris rapi menyambut kehadiran Kekasih-Ku
al-Musthofa.
Wahai Jibril… Bentangkanlah hamparan kemuliaan dan keagungan derajat
al-Qurob dan al-Wishol kepada kekasih-Ku yang memiliki maqom luhur
disisi-Ku.
Wahai Jibril… Perintahkanlah kepada Malik agar menutup semua pintu neraka.
Wahai Jibril… Perintahkanlah kepada Ridwan agar membuka seluruh pintu sorga.
Wahai Jibril… Pakailah olehmu Haullah ar-Ridhwan (Pakaian agung yang
meliputi keagungan Alloh swt) demi menyambut kekasih-Ku Muhammad.
Hai Jibril… Turunlah ke bumi dengan membawa seluruh pasukan malaikat
Muqorrabin, Karubbiyyin, para Malaikat yang selalu mengelilingi Arsy-Ku
demi menyambut kedatangan kekasih-Ku.
Wahai Jibril… Kumandangkanlah seruan ke penjuru langit hingga lapis ke
tujuh dan ke segenap penjuru bumi hingga lapisan paling dalam,
beritakanlah kepada seluruh mahluk-Ku bahwa sesungguhnya sekarang adalah
saatnya kedatangan Nabi akhir zaman, Muhammad al-Musthofa.”
Perintah Alloh saw segera di laksanakan:
Malaikat Jibril as memimpin para malaikat turun ke bumi hingga memenuhi
seluruh gunung-gunung Makkah, mereka berbaris rapi meliputi seluruh
tanah suci Makkah.
Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih berkilauan memenuhi
angkasa, hingga alam semesta terliputi pendaran cahaya kemilauan dari
sayap sayap mereka.
Seluruh hewan-hewan yang ada di segenap penjuru bumi, di lautan dan di
angkasa bersuka cita menyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.
Dan Ka’baitulloh pun ikut bergetar selama 3 hari berturut-turut karena
bahagia dan bangga menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw.
Ibunda Rosululloh saw Sayyidah Aminah berkata:
“Saat itu (dengan izin Alloh swt) terlihat jelas olehku gedung-gedung
yang ada di Syiria dan Palestina. Aku juga melihat tiga pilar bendera
yang dibawa oleh para malaikat, yang satu ditancapkan di jagad timur,
yang satu ditancapkan di jagad barat dan yang satunya lagi di atas
Ka’baitulloh.
Dalam keadaan yang dipenuhi oleh rahasia (misteri) segala keajaiban yang
sedemikian rupa, seketika pula datang serombongan burung-burung
bercahaya yang indah memenuhi ruanganku, datang silih berganti, paruh
dan sayapnya adalah berupa mutiara zamrud dan yaqut yang indah sekali.
Burung-burung itu menebarkan berbagai macam mutiara dan permata yang
beraneka ragam indahnya di ruanganku.
Setelah itu mereka serentak memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Alloh swt.
Dan aku lihat pula para malaikat datang bergerombolan dan silih berganti
sambil membawa mabkhoroh (tempat dupa) berupa emas merah dan emas putih
yang berisikan dupa-dupa wewangian sorga yang semerbak harum baunya
memenuhi seluruh jagad raya, sambil bergemuruh suara mereka mengucapkan
sholawat dan salam (kepada Nabi agung Rosululloh Muhammad saw).
Ketika itu pula aku melihat bulan terbelah di atasku laksana qubah, dan
bintang-bintang gemerlapan berjajar rapi di atas kepalaku laksana mata
rantai emas intan permata.
Dan tiba-tiba telah ada di sisiku secangkir minuman putih bening
melebihi susu, aku meminumnya, dan terasa ni’mat sekali, kelezatan
manisnya melebihi gula dan madu, dan kesejukkannya melebihi salju (es),
maka seketika lepaslah segala dahagaku, sangat terasa ni’mat, segar dan
lezat sekali yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Cahaya yang luar biasa meliputi diriku, lalu datanglah burung putih
berkilauan cahaya mendekati dan mengusapkan sayapnya pada diriku, saat
itulah tanda-tanda kelahiran mulai aku rasakan dan aku bersandar pada
para wanita yang ada di sekelilingku. Maka lahirlah Nabi agung akhir
zaman, Kekasih Alloh swt yang sempurna, Rosululloh Muhammad saw, dan aku
tidak melihat kecuali hanya sinar cahaya yang sangat agung.
Tidak lama kemudian, aku melihat putraku (Rosululloh Muhammad saw) telah
berada di sampingku terselimuti dengan sutera putih di atas hamparan
sutera hijau dalam keadaan sujud (kepada Alloh swt) dengan mengangkat
jari telunjuknya.
Dan aku mendengar dia (Rosululloh saw) mengucapkan:
ألله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا …
”Alloh Maha Besar dengan segala keagungan-Nya, Segala Puji bagi Alloh
atas segala anugerah-Nya, Maha Suci Alloh kekal abadi selama-lamanya…”
Maulid Ad-diba’iy Lil Imam Abdurrohman Ad-Diba’iy menyebutkan:
فاهتز العرش طربا واستبشارا وازداد الكرسي هيبة ووقارا وامتلأت السموات أنوارا وضجت الملائكة تهليلا وتمجيدا واستغفارا
“Sesungguhnya (pada saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw), ‘Arsy
seketika brgetar hebat luar biasa meluapkan kebahagiaan dan
kegembiraannya, dan Kursiy juga semakin tambah kewibawaan dan
keagungannya, dan seluruh langit dipenuhi cahaya yang bersinar terang
dan para malaikat seluruhnya serentak bergemuruh memanjatkan tahlil,
tamjid dan istighfar (kepada Alloh swt) dengan mengucapkan:
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر أستغفر الله
“Maha Suci Alloh, Segala puji bagi Alloh, Tidak ada tuhan selain Alloh, Alloh Maha Besar, aku memohon ampun kepada Alloh.”
Sesungguhnya dengan keagungan Nabi Muhammad saw, Alloh swt telah
memerintahkan kepada para malaikat-Nya ya’ni malaikat Jibril as,
malaikat muqorrabin, malaikat Karubiyyin, malaikat yang selalu
mengelilingi Arsy dan lainnya agar serentak berdiri pada saat
detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw dengan memanjatkan Tasbih,
Tahmid, Tahlil, Takbir, dan Istighfar kepada Alloh swt.
Pada saat itulah puncak kegembiraan seluruh penghuni alam semesta.
Para Malaikat, Para Nabi, Para Wali, Para bidadari sorga, seluruh
makhluk-makhluk Alloh swt yang ada di daratan, di lautan di angkasa dan
bahkan bumi, laut, udara, bintang-bintang, bulan, matahari, langit,
kursiy dan Arsy, seluruhnya meluapkan kegembiraan dan mengucapkan
Sholawat Ta’dhim kepada Kekasih Alloh swt, Nabi Akhir Zaman, Rosululloh
Muhammad saw.
Semua fenomena keajaiban-keajaiban hebat luar biasa yang terjadi pada
saat kelahiran Nabi Muhammad saw yang diwujudkan oleh Alloh swt,
semata-mata hanya menunjukkan kepada semua makhluk-makhluk-Nya bahwa
Nabi Muhammad saw adalah makhluk yang paling dicintai-Nya, makhluk yang
paling agung kedudukannya dan yang paling mulia derajatnya di sisi-Nya.
Wallohu a’lam bish-showab.
Subhanallah....
BalasHapus